Thursday, December 16, 2010

Bikin Lupa Waktu & Lupa Hobi Lainnya

Aku dan ading lagi seru-serunya bikin prakarya dari kain flanel. Niatnya sih iseng-iseng berhadiah. Siapa tau ada yang tertarik tuk pesan (baca: BELI) baik satuan ataupun dalam jumlah banyak (buat wedding souvenir misalnya). Ada yang gantungan kunci, gantungan HP, juga bross imut (sahabatku sih order kantong HP! semoga request ini dapat segera terpenuhi).

Saking asik menggunting dan menjahit prakarya ini, bikin lupa waktu! Bikin tambah malas ngerjain kerjaan (yang sebenarnya numpuk ^.^v) & bikinku lupa sama niat untuk kembali giat menulis (kapan bisa jadi penulis niy jadinya kalau begini terus?! hiks!)

Yach, inilah beberapa hasil karyaku juga ading. Ada yang mau pesan?! ^_^


Wednesday, September 8, 2010

it just about Books

Aku menikmati setiap tangis, tawa, umpatan, dan senyuman yang kukeluarkan ketika membaca sebuah buku.Ketika membaca aku bisa menjadi diri sendiri. Ketika membaca aku bisa belajar menjadi orang lain. Ketika membaca aku menjadi berpikir, merenung, mengingat, dan merasakan.

Buku adalah gudang ilmu. Buku adalah cakrawal pembuka ilmu pengetahuan. Tapi tak usah mikir yang berat lah! Bagiku buku adalah media hiburan karena aku suka membaca buku.


Aku suka buku yang berisi cerita petualangan (terutama traveling/backpacking ke berbagai tempat di bumi ini), seperti Naked Traveler (1-2), Honeymoon with My Brother (1-2) atau yang fiksi seperti Negeri van Orange, Edensor, Travelers Tale. Aku juga menyukai kisah drama (terutama metro pop seperti novel-novelnya Ninit Yunita --karena kalau teenlit kayaknya udah gak sesuai sama umurku lagi-- ^.^v), komedi (seperti buku-bukunya Raditya Dika dan Ferdiriva Hamzah), yang ngajak mikir seperti buku-bukunya Dan Brow atau Supernova-nya Dee, mengajak berkhayal seperti Harry Potter atau Twilight, atau merenung (semacam Chicken Soup lah!). Tapi, selain yang berbentuk novel aku juga suka kok baca komik (such as Detective Conan, Doraemon, Tintin, Gober Bebek, serial cantik, serial misteri) dan majalah (National Geography, majalah mode, dkk). Yang aneh, aku gak suka baca buku yang bahasanya sastra banget seperti buku-bukunya Shakespere (gitu ya tulisannya) dan Layla Majnun. Ntah kenapa otakku gak nyambung dan bikin boring! (^.^v). Yah, setiap orang memang punya selera masing-masing dalam memilih buku bacaannya. Sebagai seorang Muslim, tentunya Al-Qur'an dan buku tentang agama juga jangan ditinggalkan.

Jika aku membaca buku yang menurutku bagus, aku akan terhanyut ke dalam kisahnya. Jika itu buku pelajaran, aku akan menyerap banyak ilmu pengetahuan. Jika itu buku kisah-kisah, maka aku akan larut menjadi bagian dari kisah itu. Jika buku itu membosankan, lumayan untuk nepuk nyamuk atau membuatku yang sulit tidur ini jadi mengantuk (^.^v). Buku adalah salah satu barang berharga dalam hidupku.

Sunday, August 22, 2010

My New Family: Angkatan XL

Selain kawan sekamar, keluarga baruku diprajabatan adalah angkatan XL (baca: 40). Angkatan ini terdiri dari para ibu hamil, juga suami yang istrinya sedang hamil. Tidak semuanya sih (termasuk aku). Tapi bisa dibilang separuh anggota angkatan ini dalam kondisi seperti itu.

Awalnya sih cukup sulit mengenal mereka satu persatu. Aku orangnya memang cukup supel, tapi pelupa dalam hal mengingat nama. Bahkan, di hari terakhir prajabatan pun kadang ada saja 1-2 orang yang namanya tertukar atau sulit kuingat. Walaupun begitu, aku menyayangi mereka. Kami adalah tim yang kompak. Tim yang gokil. Tim yang kadang agak urakan.


Aku menikmati hari-hariku selama prajabatan bersama mereka. dr. Haryadi, ketua angkatan XL yang bertugas di wilayah terpencil nun jauh di Paramasan yang sering gak tegaan (atau underpreasure?!) sama para ibu hamil, Pa Dhe yang imut kayak Semar (^.^v) si juara kelas, guru Zuhdi idola para wanita angkatan XL, Kobet si calon pengantin baru, Ratih si bungsu yang sedang hamil, juga kawan-kawan lainnya. Aku menikmati kebersamaan dengan segala suka-duka, susah-senang yang kami jalani bersama ini.

-buka puasa bersama-

Angkatan 40…. Angkatan XL! Ekstra anggotanya, ekstra bodinya, ekstra lulusnya!!

Sunday, August 8, 2010

Prajabatan: Let's sing

Tak terasa prajabatan sudah berlalu dua minggu yang lalu. Euphoria pasca prajabatan pun sepertinya telah sirna. Well, let’s sing lagu-lagu angkatan XL :)


Nasib Prajabatan
(diadaptasi dari lagu Pambantangan)

Matan di dinas.. Maninting tas hirang di tangan…
Atasnya putih bawahannya hirang.. Awal hari baganti minggu…
Siang dan malam.. Waktu hari baganti hari…
Istilah urang lagi palatihan.. Kada talapas wan Pa Mian…

Panas hujan kada manjadi papantangan
Kada hiran tatap dirasaakan..
Maantri makan sambil barami-ramian
Akhirnya sampai kakanyangan…

Inilah nasib.. Manjadi urang prajabatan…
Lamun nasib sudah ditantuakan…
Insya Allah lulus brataan…

---
-No Title-
(diadaptasi dari lagu Stasiun Balapan)

Di pelatihan prajabatan, Cindai Alus yang jadi kenangan
Dikau dan diriku…
Ketika.. pertama bertemu…
Di pelatihan prajabatan, akhirnya kita kan berpisah
Dikau dan diriku…
Tak terasa jatuhlah air mataku…
Dah.. dadah kawan… Dah Slamat jalan……

My Parent & My Lonely

Day 2 @ night on Prajabatan

Harusnya aku ingat, beginilah abah. Semenjak beliau menyuruhku membawa sendiri koper dan barang bawaanku lainnya ke kamar (di lantai 2 pula!), harusnya aku sadar saat itu abah melepasku selama 2 minggu prajabatan ini layaknya ketika aku pergi ke Malang ketika kuliah dulu, dengan sebuah harapan aku akan menjalaninya dengan easy going, tanpa mengeluh. No phone, no SMS yang isinya menyangkut keluhan atau pulang (ketika weekend) dan kemanjaanku lainnya (semisal kamar yang bernyamuk, seprai yang usang -miang-).

“Ya begitulah tempat pelatihan. Kada senyaman hotel pank,” begitu isi SMS abah.
Soal pulang, mama juga serupa dengan abah, “Jangan mikir pulang dulu pank, jalani ha hulu!”

Ntah apa ortuku itu akan mengatakan hal yang sama jikalau ading yang sedang prajabatan, mengingat ketika KKN mereka memperlakukan kami berbeda.
Padaku: “Rin, kalau KKN ntar pilih aja lokasi yang paling jauh. Kapan lagi kamu bisa ke sana gratisan kalau gak pas KKN.”
Ading: “Kalau bisa kamu pilih lokasi KKN yang paling dekat! Ada kan lokasi KKN yang di Malang aja?!”

I’m a 24th women. Aku seorang cewek yang mandiri (walau manja ^.^v). Bukan lagi anak mami!
Sejurus dengan itu, yeah, I feel lonely. Disini aku memang punya banyak kawan. Aku akrab dengan ketiga kakak sekamarku. Aku bisa berinteraksi dengan kawan prajabatan lainnya (angkatan XL dan angkatan lainnya).

Tapi, coba kita cek:
Kawan sekamarku: K Antung sudah bersuami. K Iin malah sudah punya putra berusia 2,5 tahun. K Karin, walau belum bersuami tapi punya pacar. Jadi, dikala senggang mereka punya sum1 spesial untuk dihubungi. K Zul juga terlihat selalu sibuk dengan ponselnya kalau break. Begitu juga dengan kedua kawan yang setiap kegiatan di aula duduk di sampingku (K Lia dan Aya). Minimal, kalau mereka lagi gak bisa bertelponan dengan suami, mereka bisa ngobrol dengan jabang bayinya. Aku?!

Inilah caraku mengeluarkan keluh kesahketika tak ada yang bisa kuajak bicara. Writing anything that I want.

Someone yang Mirip Sum1

Iya tu Rin yang bikin geregetan.. Qt nie susah banget jatuh cinta.. Lha koq pas jatuh cinta lagi malah g jelas gini.. Haha.. Ya nasiiib..

Begitu isi SMS sahabatku semasa kuliah ketika kami saling curhat tentang cowok. Curhatannya para jomblowati, para Srikandi yang sedang mencari cinta.

Kalau di flashback, cerita ini bermula ketika aku mengikuti prajabatan pada 7 Juli 2010..

Siang itu aku diantar abah ke LEC. Secara, bawaanku berupa 1 koper, 1 ransel tangan, dan 1 ransel punggung. Mana sanggup aku bawa itu semua pakai motor. Aku juga gak tau dimana letak LEC. Lagian, pikirku bawa motor juga gak bakal kemana-mana.


Aku sekamar dengan K Antung, K Iin, dan K Karin. Ketika pembagian kelompok, K Iin dan K Karin satu kelompok di angkatan 37, K Antung di angkatan 38, aku di angkatan 40. Angkatan 40 termasuk spesial di prajabatan kali ini. Spesial karena di angkatan inilah dikumpulkan para ibu-ibu yang sedang hamil, sekitar 15 orang (tiap angkatan terdiri dari 40 orang). Jadi, siap-siap mengklasifikasi saja kalau kenalan dengan yang lainnya (terutama dengan cowok) bahwa aku bukan salah satu dari mereka. I’m still single. Kalau gak, turun lah pasaranku. Sirnalah harapanku untuk cari pasangan selama prajabatan (^.^v).

Shocking day untukku hari itu adalah adanya seorang cowok yang mirip dengan si Kk. Postur tubuhnya, kulit putihnya, sorot matanya, senyumnya. Pas kenalan, sama narsisnya pula! (dia yang pertama ngajakin aku kenalan, loh. Hahaa…). Dia lebih tua 2 tahun dari Kk, orang Palembang (sedangkan Kk orang Rantau), lulusan salah satu PTS di Yogya (kalau Kk PTS di Malang), and well, sudah married & have a little cute daughter (batal ngecengi deh ^.^v). Walau gak satu kelompok, aku dan K Zul cukup akrab selama prajabatan. Kadang aku curhat sama dia (termasuk tentang si Kk yang wajahnya mirip dengannya). Sebagai yang lebih muda, kadang aku diusilin sama dia :”(

Selain K Zul, selama prajabatan berlangsung ternyata ada lagi seorang cowok yang wajahnya mirip dengan seseorang yang pernah kukenal. Argh! Kug dunia ini terasa sempit ya?!

Monday, June 28, 2010

Genk IA

Genk ini terbentuk semenjak kami sama-sama tergabung ke dalam kepanitian reuni akbar SMPN 6 Dahlia Banjarmasin. Reuni selesai, kebersamaan ini berlanjut dengan nongkrong bareng (biasanya sih makan bareng di warteg-warteg pilihan), koment-komet status fesbuk, juga jalan/liburan bareng. Sayangnya, di setiap kesempatan gak pernah personil genk IA ini lengkap karena kesibukan masing-masing. Well, semoga kapan-kapan kalau ngumpul semua personilnya bisa lengkap.

Genk IA jalan-jalan ke pasar terapung Lok Baintan

Genk IA di Pulau Kembang

Genk IA liburan (gratisan) di Bali

Genk IA, terbentuk secara gak sengaja setelah reuni akbar SMPN 6 Dahlia. Now, prepare to ultah SMPN 6 Dahlia ke-50 tahun 2014.

Sayang, gak ada foto-foto genk IA ketika berminggu pagi di pasar Ahad (pal 7) dan nongkrong di warteg... ^_^

Sunday, June 6, 2010

Pagat Batu Benawa dikelola siapa?!

Beberapa waktu lalu ketika pulang kampung aku dan ading 'berwisata' ke Pagat Batu Benawa. Soalnya, walaupun kami orang Barabai kami jarang-jarang main ke sana. Bermodal sepeda motor dan kamera digital pinjaman, kami pergi ke obyek wisata sungai yang punya legenda mirip dengan Malin Kundang ini.


Sayang banget, pagi harinya hujan turun cukup lebat di daerah hulu. Jadi, air sungai sore itu keruh. Lanting-lanting yang biasanya disusun untuk membantu wisatawan menyeberangi sungai pun terpaksa ditepikan karena aliran air yang cukup deras.


Yang menjadi pertanyaan aku dan adingku adalah... siapa yang sebenarnya mengelola wisata alam Pagat Batu Benawa ini?! Soalnya, ketika kami menyeberangi jembatan ada warga yang 'menodongkan' kardus dengan dalih pungutan untuk pemeliharaan jembatan. Yepz, kami kena pungli gitu! Rupanya karcis masuk yang kami bayar belum termasuk biaya pemeliharaan sarana prasarana (jembatan) obyek wisata ini. Seorang bayar 1000 rupiah. Kenapa gak dibikin tiket terusan aja biar pas nyebrang jembatan, nyebrang pakai lanting, dan masuk ke goanya gak perlu bayar lagi?! Tapi, kami sih positif thinking aja. Semoga memang benar digunakan masyarakatnya untuk pemeliharaan hanging bridge ini. Kalau gak... 'karma' pasti berlaku kug ^.^v

Satu pertanyaan lagi. Barabai niy kekurangan tempat pacaran ya?! Habisnya, ketika mau naik ke puncak adaaa... saja pasangan yang 'nyempil' di setiap simpangan tanjakannya. Mojok doank pula, gak ada acara nyemil apalagi gelar tikar truz makan bersama. Ckckck... aku sih gak mau diajakin pacaran gak modal kayak ini :p



Well, pastinya aku berharap pengembangan obyek wisata di Kabupaten Hulu Sungai Selatan khususnya dan Kalsel umumnya dapat berjalan dengan optimal. Masyarakat mendukung upaya pemerintah dan pemerintah bersinergi dengan masyarakat agar menghasilkan hubungan yang saling menguntungkan dalam upaya pengembangan pariwisata daerah.

Friday, June 4, 2010

JiFFest Traveling 2010 Banjarmasin Now Showing!


Banjar Film, komunitas film pertama yang ada di Kota Banjarmasin setelah sukses mengadakan 3 Cities Short Film Festival 2008 (kerjasama Boemboe Forum Jakarta), Screendocs! Traveling 2009 (kerjasama In-Docs Jakarta), dan Road Show Eagle Award Documentary Competition Banjarmasin 2010 (kerjasama Metro TV), kali ini bekerjasama dengan Jakarta International Film Festival mengadakan JIFFEST TRAVELING 2010.

JIFFEST TRAVELING 2010
Sebuah program dimana film-film lokal dan internasional yang pernah diputar pada perhelatan akbar Jakarta International Film Festival (JIFFEST) akan diputar untuk pecinta film di berbagai kota di Indonesia.
sebelum di Banjarmasin, JiFFest Traveling 2010 telah melakukan tour ke Medan, Padang, Malang, dan Solo yang nantinya akan ditutup di Makassar pada 11-13 Juni 2010.

Pelaksanaan JiFFest Traveling 2010 di Banjarmasin
Hari, Tanggal, Pukul: Jumat, 4 Juni 2010 (16.00 s.d 21.00 WITA)
Tempat : Student Business Centre (depan DEMA UNLAM), Jln. Brig Jend. H. Hasan Basry Komp. UNLAM)

Hari, Tanggal, Pukul: Sabtu-Minggu, 5-6 Juni 2010 (11.00 s.d 22.00 WITA)
Tempat : Aula Banjarmasin Post (Jl. A. S. Musyaffa No. 16 Banjarmasin)

Semoga sukses dan Banjar Film semakin eksis saja dengan berbagai kegiatannya.

Tuesday, May 25, 2010

The JiFFest Traveling 2010 Banjarmasin

JiFFest jalan-jalan keliling Indonesia!

Festival film internasional pertama dan terbesar di Indonesia, Jakarta International Film Festival (JiFFest), menggelar pemutaran film keliling ke 6 kota besar di Indonesia dalam program JIFFEST TRAVELING 2010.

Setelah sukses di 4 kota di Indonesia, JIFFEST TRAVELING 2010 bekerja sama dengan BANJAR FILM akan menggelar pemutaran film di BANJARMASIN pada tanggal 4-6 Juni 2010

info lebih lanjut dapat dilihat di:
http://www.jiffest.org/traveling2010/

rundown pemutaran film dapat dilihat di:
http://web.jiffest.org/traveling2010/?show=schedule&type=city

ikuti terus kabar The JiFFest Traveling 2010 Banjarmasin selanjutnya

Salam Banjar Film! ^_^

Monday, May 17, 2010

Kutu Buku

Sebagai seseorang yang terbilang kutu buku, ke toko buku bagiku adalah dilema. Kenapa? Karena sebagai kutu buku kere, pasti mupenk abiz pingin ngeborong banyak buku tapi apa daya duit di dompet gak sembarangan bisa dikeluarin dan kartu ATM gak seenaknya bisa digesek. Makanya, aku malas sering-sering ke toko buku. Setiap ke sana seperti ada keharusan bagiku untuk membelinya, minimal satu!
Rental buku kan banyak. Bisa pinjam, bisa ngirit.

Sayangnya, di rental buku jarang sekali tersedia buku-buku yang aku suka. Rental buku kan kebanyakan menyediakan komik, serial cantik, dan teenlit. Paling banter adanya Harry Potter, Twilight Saga, dan buku-buku tebal nan ‘berat’ karyanya Dan Brow karena banyak penggemarnya. Untuk novel jenis ini biasanya aku pinjam ke teman karena kalau beli harganya amat mahal! (^.^v). Karena aku termasuk orang yang suka membaca buku yang sama berulang-ulang, kalau ada duit kenapa harus pinjam kan?!
Dibaca berulang-ulang?!

Yep! Ada beberapa buku yang gak pernah bosan kubaca. Setiap kali membacanya pun tetap excited walau gak seperti waktu pertama. Contohnya: Test Pack, Istoria da Paz, Travelers Tale, Negeri van Oranje, Pretty Prita, dan Eiffel I’m in Love yang kalau dihitung minimal sudah kubaca 5x.


Hmmm… Sepertinya aku harus cari pasangan yang juga suka baca buku (jadi ingat si Kk… T.T). jadi, sesekali kami bisa share, saling pinjam buku yang kami miliki :D
Anyway, aku suka baca bermacam jenis buku (fiksi-non fiksi, sains-pra karya-religi-komik-deelel). Tapi, umumnya aku kurang suka baca buku/novel yang bahasanya terlalu ‘sastra’ macam karyanya Kahlil Gibran. Aku pernah beberapa kali coba baca, satu minggu gak selesai dan karena bosan beralih ke Harry Potter. Kurang dari seminggu aku selesai membacanya. Padahal, HP jauh lebih tebal daripada bukunya Kahlil! Terserah kalau menilai aku gak mengerti sastra dan gak peka menilai untaian kata-kata bermakna yang dimajaskan sedemikian rupa. Faktanya, aku kurang suka!

Sebagai seorang kutu buku, pastinya aku pendukung jorgan yang berkata bahwa buku adalah gudang ilmu. Buku pembuka cakrawala dunia. Buku memberikan banyak informasi yang gak kita tahu atau pahami. Buku menjadikan manusia berwawasan luas, berpikiran maju, juga bijak. Orang yang banyak bertanya setelah membaca buku bukanlah orang bodoh!* Karena semakin banyak informasi yang diserap, semakin banyak pula informasi lain yang ingin kita ketahui, terinspirasi dari apa yang kita baca (*pengalaman pribadi soalnya!).

Membaca membuatku semangat untuk menulis. Soalnya, setiap kali membaca kisah yang sukses bikin aku terhayut (merasakan mengalami kejadian tersebut secara langsung), aku mupenk! Sejak dulu aku memang ingin menjadi penulis. Sayangnya, sampai detik ini belum ada karya teramat ‘berarti’ yang bisa kuhasilkan.

Aku termasuk orang yang lebih pintar mengungkapkan sesuatu dengan tulisan daripada lisan (padahal aku seorang guru yang harus pintar berbicara di depan banyak siswa). Kegemaran membaca dan menulis menjadi tempatku melampiaskan banyak hal. Tawa, tangis, suka, duka, kesal, kecewa, marah, harapan, impian, cita, cinta. Banyak! (pelampiasan yang positif kan daripada aku mukulin cowok, nyabu, atau loncat dari lantai 3 mall?!).

Membaca dan menulis. Selain bersosialisasi, aktivitas ini membuatku tetap merasa waras!

Saturday, May 15, 2010

Hujan


Ohhhhhh Remember when it rained.
I felt the ground and looked up high
And called your name.
Ohhhhhh Remember when it rained..
In the water I remain


Lagu yang dinyanyikan oleh Josh Groban ini sering kali mengingatkanku akan kenangan berhujan-hujanan bersama seseorang, juga beberapa orang. Membuatku senyum-senyum sendiri dan kadang merindukan suasana saat itu. Membuatku ingin kembali merasakan suasana yang sama bersama mereka, beberapa orang yang lain, tentunya juga bersama seseorang.

Entah kenapa aku menyukai hujan. Ketika hujan turun rasanya damai, tentram, nyaman (tentunya yang kumaksud bukan hujan badai plus halilintarnya yang menyambar kemana-mana ^.^v). Apalagi jika menikmatinya sambil duduk di pinggir jendela dengan membaca buku dan menikmati segelas teh hijau, cappucino, atau fresh milk hangat. Mmm… so yummy :D

Aku juga suka hujan-hujanan. Tentunya gak di tempat yang becek dan berpolusi. Secara, daya tahan tubuhku sudah gak kayak waktu kecil yang walaupun sering hujan-hujanan tapi gak gampang jatuh sakit. Tapi hal ini sudah jarang kulakukan. Yang sengaja loh ya. Kalau yang gak sengaja sering! Seperti ketika pergi atau pulang bekerja. Jas hujan pun jadi andalan untuk melindungi tubuh. Yach, walau tetap saja basah!

Hujan, bisa jadi berkah. Bisa juga jadi musibah. Bisa membantu petani yang lahannya sedang kekeringan. Bisa juga menjadi air bah bagi warga di sejumlah pemukiman. Tapi tanpa hujan, siklus air dan siklus kehidupan pasti akan susah berjalan.

Akhir-akhir ini aku suka mendengarkan lagu-lagu yang bertemakan hujan. Mungkin karena meski memasuki musim kemarau, hujan terus turun di Banjarmasin. Jadi rasanya mengena. Salah satu yang sering kudengarkan adalah “Mesin Penenun Hujan” yang dinyanyikan Frau, cewek Yogyakarta yang sepintas wajahnya (menurutku) mirip Sherina Munaf, yang pertama kali kulihat ketika dia menjadi bintang tamu di Kick Andy. Lagunya terdengar syahdu dan mengena dengan suasana hatiku.

Merakit mesin penenun hujan. Hingga terjalin, terbentuk awan
Semua tentang kebalikan. Terlukis, tertulis, tergaris di wajahmu

Keputusan yang tak terputuskan. Ketika engkau telah tunjukkan
Semua tentang kebalikan. Kebalikan di antara kita

Kau sakiti aku, kau gerami aku. Kau sakiti, gerami, kau benci aku
Tetapi esok nanti kau akan tersadar. Kau temukan seorang lain yang lebih baik
Dan aku kan hilang, ku kan jadi hujan. Tapi takkan lama, ku kan jadi awan

Merakit mesin penenun hujan. Ketika engkau telah tunjukkan
Semua tentang kebalikan. Kebalikan di antara kita

Tuesday, May 11, 2010

Kisah si Blush On Cantik

Jadi cewek kadang ribet! Ada... saja pengeluaran yang tak terduga. Lebih-lebih kalau rasa mupenk sedang keluar. Barang yang sebenarnya gak perlu-perlu amat pun akhirnya jadi pengeluaran tak terduga....


Seperti blush on cantik yang baru saja aku beli dari sahabatku. Gara-garanya blush on itu nyempil di kresekku, gabung dengan pesanan yang lain (shampoo, conditioner, and lip balm sih....). Sempat mikir kalau ini bonus dari sahabatku. Tapi, dipikir-pikir lagi, harga blush on itu lebih mahal dari 3 belanjaanku itu. Dan tepat! Subuh-subuh sahabatku send SMS,
"Cay, blush on ada nyempil di kresek kamu, kah?"
Tuh kan! ternyata cuma nyempil! Setelah pembicaraan-pembicaraan berikutnya (tetap, via SMS), akhirnya aku sampai pada keputusan untuk membeli blush on itu (apalagi bayarnya bisa ngutang dulu!). Padahal....

Padahal jangankan pakai blush on. Pakai eye shadow aja baru bisa! Itu juga jarang. Jadi "cewek yang sebenarnya" aja belum lama. Eh, udah gaya beli blush on mahal. Tapi, mungkin dengan adanya kuas blush on ini, aku sedikit demi sedikit belajar make-up-an :p

Saturday, May 8, 2010

My Sasirangan Bags


Mumpung kemarin lagi ada waktu buat bikin prakarya, akhirnya jadi juga tas cantik dari perca sasirangan. Padahal sudah lama banget pingin bikin tas seperti ini lantaran lihat banyak orang pakai tas dari bahan batik. Kalau batik saja bisa dibikin tas cantik, pasti sasirangan juga bisa. Ya kan?!

Thursday, April 22, 2010

Wanita, Makhluk Favorit Ciptaan Tuhan

Walau udah lewat satu hari, semoga tulisan berikut bisa membahagiakan hati para wanita Indonesia... Thanks to Alfin yang udah kirimi K tulisan ini via message di facebook Kk :)

Ketika Tuhan menciptakan wanita, Dia lembur pada hari ke enam. Malaikat datang dan bertanya, “Mengapa begitu lama, Tuhan?” Tuhan menjawab: “Sudahkah engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?”….

“Dua tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan…., dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini”…

Malaikat itu takjub “Hanya dengan dua tangan?…. Imposible!” Dan itu model standar?! “Sudahlah Tuhan, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya”….

“Oh….. tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA.” demikian kata Tuhan….

“O ya…. Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari dan tetap tegar setelah semuanya sakit dan tak berdaya”….

Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan Tuhan itu. “Tapi Engkau membuatnya begitu lembut Tuhan?”…

“Yah… SAYA membuatnya lembut. Tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa yang tidak bisa dikerjakan oleh seorang lelakipun”…

“Dia bisa berpikir?”, tanya malaikat. Tuhan menjawab; “Tidak hanya berpikir, dia mampur bernegosisasi”…..

Malaikat itu menyentuh dagunya…. “Tuhan, Engkat buat ciptaan ini kelihatan lelah dan rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”…

“Itu bukan lelah atau rapuh…. itu ari mata”. koreksi Tuhan. “Untuk apa?” tanya malaikat….

Tuhan melanjutkannya; “air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaaan dan KEBANGGAAN.”…

“Luar biasa, Engkau jenius Tuhan” kata malaikat. “Engkau memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaan Mu ini akan sungguh menakjubkan!”…

Ya mesti…..! Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya. Mampu berdiri melawan ketidakadilan. Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat. Cintanya tanpa syarat. Dia menangis saat melihat yang dicintainya adalah PEMENANG…

Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa. Dia begitu bahagia mendengar kesuksesan. Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian. Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

Satu hal yang kadang dilupakan seorang wanita….
Dia lupa betapa berharganya dia……………..

Selamat hari kartini....
Untuk Wanita, Anda begitu berharga...Selamat hari Kartini......

Saturday, March 27, 2010

Banyak yang Terlewatkan...


Lama gak ngeblog, ada banyak kisah yang terlewatkan. Ingin diposting tapi sudah terasa basi. Tak diceritakan tapi terasa sayang, karena bukan sampah, memori yang ingin kubuang. Walau kisahnya sedih, membuat sesak, tak ingin semua kisah kuhapus dari kenangan. Dan ketika kisah bahagia tak tersampaikan, rasanya sayang karena ingin selalu kukenang...

Semoga aku dapat menuliskan semua yang ingin kutulis. Menyambung lagi kisah yang tak terselesaikan. Aku ingin seperti dulu lagi. Berkarya di duniaku. Duniaku yang sempit ini.

Terimakasih jika anda berkenan datang di sini... :)

Friday, January 29, 2010

Fa on Vacation (VII): ‘Tour da Bali...’

Seperti kubilang sebelumnya, rute tur Pulau Dewata kami menarik. Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana, pantai Dreamland, pantai Kuta, pura Tirta Empul, dinner di Jimbaran, Danau Bratan, dan tak ketinggalan pura Tanah Lot yang kesemuanya habis kami kunjungi pada tahun baru. Oich! Ditambah dengan tempat-tempat wisata belanja yang ketika di paketan cuma 1-2 tempat yang akan dikunjungi seiring perjalanan menjadi BANYAK!!

Rabu, 30 Desember 2009
OBYEK: TANJUNG BENOA (Pulau Penyu), GARUDA WISNU KENCANA (GWK) yang kalau semua bagian dari patung GWK itu sudah bersatu bakal menjulang setinggi 128 meter dan konon menjadi yang tertinggi di dunia untuk kategori statue, pantai DREAMLAND, dan wisata belanja ‘KRISNA’ (beli baju, tas, dan sarung Bali, dan malamnya aku dan K Donkdonk keliling nyari ATM karena udah gak ada sepeser pun pipis alias duit di dompetku!), ditutup dengan makan malam enak ‘PESTA IKAN BAKAR’ bersama K Donkdonk dan kawannya di warung tepi jalan (lupa di daerah mana ^.^v).

@ GWK

@ Dreamland

Kamis, 31 Desember 2009
OBYEK: pantai KUTA, pura TIRTA EMPUL (liat upacara mandi dan hanya bisa memandang istana Tampak Siring dari kejauhan), wisata belanja ‘GALUH’ (barang-barangnya relatif mahal tapi tempatnya bagus, jadi kami gak belanja melainkan asik foto-foto ^.^v), lalu dinner di tepian pantai di JIMBARAN. Aku mengakhiri malam itu dengan OLD AND NEW di pantai SANUR bersama K Donkdonk (kawannya memilih untuk gak ikutan turun melainkan tidur di mobil).

@ Tirta Empul


@ Galuh

Jum’at, 1 Januari 2010

OBYEK: wisata belanja ‘KARANG KURNIA’ (beli lulur Bali Alus rasa coklat, coffee, dan avocado; bakiak untuk ponakanku si Maisya; cemilan untuk orang rumah dan sahabat), wisata belanja LAGI -lupa nama tempatnya- (beli daster Bali 4 my sista), wisata belanja LAGI -yang jual aneka sosis itu loh, ada daging babi, ayam, dan sapi- (aku lupa namanya dan kami memilih untuk ke supermarket yang juga aku lupa namanya), (Teman) JOGER di Bedugul (kalap beli sendal! Sayang yang warnanya ungu ukurannya kebesaran. Trus kenapa harus Joger tempat belanja yang terakhir dikunjungi?! Udah bokek!!), hujan-hujanan for lunch di DANAU BRATAN (beli stroberi!!), ditemani rintik hujan di pasar seni ‘SUKOWATI’ (aku cuma lihat-lihat karena malas belanja, menawar harga, dan bikin bawaanku jadi amat banyak karena aku pinginnya beli bed cover -untung gak ada yang Pucca, kalau gak pasti kalap!-), ditutup dengan ‘bercebur’ melihat sunset di TANAH LOT (so fun and so calm).



Back to Surabaya deh...

Dok. by Fide Tour at Bali, Surabaya-Bali Trip, Supri.

FA on Vacation (VI): ‘Resolution to Forget U...’


Kamis, 31 Desember 2009
Setelah perjalanan panjang (pantai KUTA, pura TIRTA EMPUL, dan wisata belanja ‘GALUH’) kami buka malam old and new dengan dinner di tepian pantai di Jimbaran. Tempat ini terkenal mahal, terutama bagi wisatawan domestik. Bayangkan saja, sebiji jagung rebus dihargai Rp 25.000. Tapi entahlah, aku tak tahu berapa yang harus kami bayar untuk makan malam kami saat itu: semangkuk sup, sepiring nasi, lalapan, ikan laut goreng, dan kerang. Pastinya jauh lebih murah makanan yang harus K Donkdonk bayar untuk ‘pesta makan ikan’ kami di warung tepi jalan di malam sebelumnya.



Eko sudah kayak host wisata kuliner kenamaan yang memandu suasana makan malam di Jimbaran. I love this pic, sumpah! (^_^)

Sebelum dinner, kami menikmati sunset yang perlahan mengelam di ujung cakrawala. Tentunya tak lupa mengabadikan moment itu dengan jepretan kamera. Biar yang lain ngiri, kawan-kawan bilang sedang dinner dan melewatkan malam tahun baru di Jimbaran di status facebook mereka. Aku kehabisan pulsa, jadi gak bisa update status facebook dan twitter untuk membuat iri adik-adik dan sahabat-sahabatku (^.^v)

Jum’at, 1 Januari 2010
Awalnya kami ingin bertahun-baruan di Kuta. Tapi, Kuta pasti sangat sulit ditembus. Daerah Kuta bisa dibilang titik teramai massa dalam melewatkan old and new. Banyak wisatawan domestik, mancanegara, dan penduduk lokal berkumpul di sana. Jadi, kami sepakat untuk membatalkan rencana kami ke Kuta. Rencana saat itu hanyalah melewatkan malam tahun baru dengan seru-seruan di kamar hotel. Ok! Ternyata rencana itu juga batal. Hanya Mira yang stay in hotel. Kawan-kawan bermalam tahun baruan di sebuah restoran cepat saji gak jauh dari hotel. Sedangkan aku bermalam tahun baruan di pantai Sanur bersama K Donkdonk, menikmati pesta kembang api sambil makan keripik kentang.

--- ---
Ternyata sulit melupakan Kk. Memakan waktu yang tak sedikit. Padahal, kebersamaan kita singkat. Sebegitu sulitkah melupakan cinta yang terlambat?! Terlambat karena Fa ingin meyakinkan diri bahwa Kk tak akan menjadi cowok berikutnya yang melukai hati Fa. Cukup sekali Fa terluka. Pikir Fa kala itu.
Kk begitu mempesona Fa. Senyum Kk, sorot mata Kk yang tajam, sifat cuek dan blak-blakan Kk, suara Kk saat mengaji, Fa bahkan takluk pada hal-hal menyebalkan dalam hidup Kk: kebiasaan merokok sampai pada keangkuhan dan kekeras-kepalaan Kk. Fa juga telah jatuh cinta pada keluarga Kk.
Kini Fa bisa menerima bahwa kita bukan orang yang bisa melangkah bersama. Kita hanya dipertemukan, sedikit berbicara, sedikit melewatkan moment yang indah bersama, lalu bertengkar, dan akhirnya berpisah. SlyphZack, just enough for me to fall in my tears bcoz of U...
--- ---

Hey, aku di Bali! Terlalu berharga melewatkan malam tahun baru di Bali dengan menangis, apalagi karena patah hati. Tahun-tahun berikutnya belum tentu aku bertahun-baruan di Bali. Bisa saja di Lombok, Yogya, Semarang, Bandung, kembali ke Malang, Delft, Rotterdam, atau di Banjarmasin saja (^.^v). K Donkdonk pun pasti gak mengharap aku menangis ketika bersamanya. Dia mengajakku melihat-lihat Sanur, Denpasar, Kuta, Seminyak, Legian bukan untuk itu. Bisa-bisa dia jera jadi tuan rumah untuk kunjungan-kunjunganku berikutnya ke Bali.

2010. Bersiap untuk menerima hal-hal baru. Status baru sebagai guru. Pencapaian yang belum diraih untuk mewujudkan impian. Termasuk membuka hati untuk seseorang yang baru: seseorang yang sebenarnya sudah lama kukenal atau sum1 new dari beberapa cowok yang direkomendasikan oleh mak/pak comblangku (karena ternyata ada saja sahabat, kawan, bahkan murid yang niat menjodohkanku dengan kerabat mereka) (o^.^ov).

Dok. by Surabaya-Bali Trip, Fide Tour da Bali, Eko pic collection.

Thursday, January 28, 2010

FA on Vacation (V): ‘Bali, we’re coming...’

Sebagai hadiah atas pasca ujian tesis, Ilham diikutkan Pa Ahai ke dalam rombongan liburan kami ke Bali.

Selasa, 29 Desember 2009
Setelah terdampar di lobi hotel cukup lama, siang itu kami dijemput bus dari Fide Tour untuk memulai liburan ke Bali. BALI. Ini kunjungan ke-3 aku ke pulau kecil yang berada di antara Selat Bali dan Selat Lombok yang oleh banyak orang di dunia disebut dengan Paradise Island. Pulau Dewata. Tapi kali ini lebih elit. Sebelumnya, aku pergi ke Bali (bersama kawan-kawan) bekpekeran. Itu pun dengan modal nekat dan uang pas-pasan. Yang penting sampai Bali! Itu tekad kami waktu itu. Ke-3 kali ini, meski uang jajan terbatas tapi tur kami sepenuhnya dibiayai oleh Pa Ahai (sekali lagi thanks, Pa!).

Sayang, karena sudah larut malam, pemandangan indah di sepanjang jalan hasil proyek gila-gilaan Walanda bernama Daendels ini tak banyak yang bisa dinikmati. Sedikit terhibur dengan iringan suara merdu Michael Bublle (satu album!). Mungkin satu yang terlihat sangat mempesona jika dilihat pada malam hari. Yup! PLTU Paiton, Probolinggo dengan lampu-lampu penerangnya yang terlihat begitu eksotis. Pada malam hari, hapus pantai Pasir Putih di Situbondo, Watu Dodol di Banyuwangi, dan atraksi anak-anak koin berceburan ke Selat Bali dari atas feri ketika menyeberang dari pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk dari list yang ingin dilihat.

Rabu, 30 Desember 2009
Kami telah sampai di Bali. Belum di tempat tujuan sih, melainkan di sebuah rumah makan di wilayah Jembrana, bersiap untuk sarapan. Ops! Saat itu tak satu pun dari kami bersembilan yang mandi. Hanya menyeka. Cuci muka dan menyikat gigi. Ah, siapa yang peduli. Kami masih terlihat manis kok di antara para rombongan (^_^). Yach, walau karena gak ganti baju itu pula kami terlihat saltum ketika berada di pantai. Ada yang pakai celana jins panjang lah, baju hitam lah. Yang paling saltum tentu saja aku! :p

MUPENK!! Itulah ekspresi yang paling tepat saat kami berada di Tanjung Benoa. Ingin parasailing, naik banana boat, nge-jet ski, tapi uang jajan kami hanya cukup untuk membayar sewa perahu glass bottom yang akan membawa kami ke Pulau Penyu. Tapi ini pun cukup mengasikkan karena kami bisa memegang dan berfoto bersama si penyu, iguana, kalong, ular, juga elang. Jadi ingat, harapanku melihat penangkaran penyu dan bertualang di Pulau Sempu (di selatan Malang) bersama K Bodong dkk sampai saat ini belum terlaksana. Apakah Kk-ku yang gokil itu sedang menjalani beasiswanya di Jerman setelah menjalani kuliah panjang yang baru selesai tak lama setelah kelulusanku?! Atau sedang membidikkan kameranya sambil bertualang ke berbagai kota, gunung, pulau, seperti yang sering diceritakannya dan membuatku amat sangat iri kepadanya?




Rute tur Pulau Dewata kami menarik. Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana, pantai Dreamland, pantai Kuta, pura Tirta Empul, dinner di Jimbaran, Danau Bratan, dan tak ketinggalan pura Tanah Lot yang kesemuanya akan habis kami kunjungi pada tahun baru. Ada banyak tempat yang ingin sekali kukunjungi selain tempat-tempat tersebut. Gua Kelelawar, rumah kupu-kupu (lupa nama tempatnya), Nusa Lembongan, Nusa Penida, Pura Besakih, Danau Batur, memang banyak tempat menarik di Bali yang tak akan habis hanya dengan satu-dua-tiga kali kunjungan.

Aku menyukai Bali yang masih terlihat Bali. Rumah-rumahnya yang tidak lebih tinggi dari pohon kelapa, wangi bunga sesaji yang banyak terdapat di mana-mana (mungkin pengecualian di daerah komunitas Muslim), berbagai upacara yang tak aku mengerti, Bali yang masih asli lah! Yang sulit ditemukan sekarang tentunya perempuan Bali bertelanjang dada. Pemandangan paling menakjubkan bagi wisatawan pada belasan bahkan puluhan tahun lampau. Okelah, ada tempat yang ingin aku datangi yang sudah bukan Bali ‘asli’. Basecampnya Superman is Dead!! Adikku pasti mupenk pingin ke tempat ini karena dialah yang bikin aku juga ikutan jadi Outsiders (^_^).

Dok: Surabaya – Bali Trip, Tour da Bali. Yang moto: Me, Pa Krisna (^_^)

FA on Vacation (IV): ‘Rainy Day...’

Traveling di musim hujan resikonya ya kena hujan. Apalagi kalau naik motor atau jalan kaki. Kami mengalami suasana ini di hari ketiga berada di Surabaya...

Senin, 28 Desember 2009
Pagi itu seperti biasa. Kami ngulet dulu di hotel. Apalagi kami gak jadi ke FH Unair untuk memberi semangat pada Ilham yang hari itu ujian tesis magister kenotariatannya. Alasan pertama karena sidang tesisnya tertutup. Alasan kedua karena gak ada transport!

Kami ke kebunbin (baca: Zoo alias kebun binatang) Surabaya. Kali ini giliran Roro yang nebeng motor Ilham. Kami ‘numpak len’ ke terminal Joyoboyo diteruskan dengan berjalan kaki. Perjalanan kami sempat terhenti akibat ada orang gila yang lagi melempar batu ke sembarang arah. Walau sudah beberapa kali berinteraksi dengan orang gila, berhubung mereka pasien RSJ, tentu gak semenakutkan kalau harus berhadapan dengan yang berkeliaran bebas (bahkan lebih mending ketemu pengidap exhibisionisme!!). Fuih! Untungnya kami ‘selamat’ melalui orgil itu.

Sesampainya di kebunbin, kami gak masuk. Cuma berfoto di depan patung Suro-Boyo, ikon Kota Surabaya, yang ada di depannya (^.^v). Kawan-kawan ingin menjelajahi Royal Plaza. Jadi, gak berapa lama kemudian pergilah mereka ke Royal dengan berjalan kaki. Aku?! Lagi-lagi aku nebeng Ilham yang mau ke rumah Kk sepupunya untuk meminjam kamera, sekalian menemaniku ke Toga Mas. Shopping buku diskon!! (^.^v). -- kesleboran Aban kumat dengan lupa bawa batrai kamera. Kami berfoto ria mengandalkan kamera ponsel --

Memang gak banyak sih toko buku yang pernah kumasuki. Tapi toko buku diskon ini adalah toko buku favoritku selama 4,5 tahun kuliah di Malang. Alasannya?! Selain cukup lengkap, semua buku di toko ini dilabeli diskon hingga 20%. Karena akhir tahun, toko buku ini pun ngasih diskon spesial. 30% + sampul novel gratisan!! Aw aw... Aku benar-benar tergoda untuk membeli banyak buku (terutama novel). Sayang, aku gak bawa duit banyak. Jadi cuma beli sebuah novel yang emang mau kubeli. Lebih sayang lagi karena toko buku ini gak buka cabang di Banjarmasin. Kalau gak, ah... senangnya hatiku!!

Di sinilah hujan bermula. Aku dan Ilham sempat kembali ke dalam (berbuah beli sebuah buku lagi!). Ketika mulai teduh, kami pun cabut. Damn! Aku saltum!! Aku pakai celana kain warna krem. Terpaksa aku singsing daripada kecipratan dan sulit dicuci. Ketika hujan turun dengan lebatnya, kami sudah duduk nyaman di rumah. Rumah Kk sepupu Ilham (aku lupa nama Kk?! ^.^v) dekat dengan Masjid Al Akbar. Seperti namanya, masjid ini merupakan masjid terbesar di Kota Surabaya. Terletak di Jalan Gayung Sari, masjid ini berdiri di atas tanah seluas 11,2 hektar dengan luas bangunan mencapai 28.509 meter persegi. Kalau dari jalan tol, dilihat dengan seksama, gak jauh dari mesjid ini berdiri sebuah gereja yang walau lebih kecil juga gak kalah megahnya.

Hujan turun sekitar dua jam. Aku bahkan sempat bermain dengan Ammar, keponakan Ilham, yang baru duduk di bangku playgroup. Sedangkan kawan-kawan, walau sempat berteduh dan nongkrong di Darmo Trade Center, mereka harus berteduh di pos polisi sebelum akhirnya manggil taksi untuk mengantar mereka ke Royal Plaza.

Aku punya beberapa kisah seru ketika traveling naik motor ‘kena’ hujan. 2 cerita hujan-hujan dengan Jelek, di Banjarmasin dan waktu dia main ke Malang (kisah basi banget ah!! :p). Hujan-hujanan + kena guyur kubangan air diperjalan PP Malang – Pare (Kediri) bersama Hafwan, K Yongki, dan Sindy (untung dikira Kk-ade, kalau gak berabe ‘perselingkuhan’ kami berdua! ^.^v). Juga kena hujan orografis sepulang dari telaga Ngebel di Ponorogo waktu anak-anak Geografi Error Adventure touring JaTim bagian barat. Di Bali pun, ketika akan makan siang di tepian Danau Bratan, kami harus menyewa payung biar gak kehujanan akibat hujan orografis yang turun cukup lebat di daerah Bedugul.


Menurutku hujan-hujanan itu seru. Apalagi kalau bersama orang yang disayang. Jadi romantis. Si ayank jadi terlihat cool banget kala menerjang hujan sambil berusaha agar ceweknya gak basah kuyup dan kedinginan. Tapi kalau hujannya lebat ya malas juga. Udah kotor karena kecipratan, beresiko sakit lagi! Amit-amit deh...

Oich! Di Royal Plaza aku beli baju kaos gambar Pucca!! Tapi tetap saja pernak-pernik Pucca susah banget didapat... :”(

Dok: Surabaya – Bali Trip. Yang moto: Ilham (apa Eko?!), Aban.
Referensi: Liburan Akhir Pekan di Pulau Jawa dan Madura (Anandita dan Anasthasia).

Tuesday, January 19, 2010

FA on Vacation (III): ‘Just Walking...’

Berasa banget bangkrutnya ketika kemana-mana kami pergi naik taksi. Baru dua hari di Surabaya kami langsung berasa amat sangat kere. Padahal, liburan kami baru saja dimulai.

Minggu, 27 Desember 2009
Siang itu kami pergi naik taksi ke Jembatan Merah Plaza (JMP). Sewaktu mendengar nama Jembatan Merah, aku langsung mupenk banget pingin berjalan di jembatan yang pada era VOC menjadi sarana vital penghubung Kalimas – Gedung Karasidenan Surabaya dan cikal bakal kawasan kegiatan pernigaan Surabaya. Gak kesampaian sih. Aku cuma lewat daerah di sekitarnya. Jembatan kecil yang biasa aja. Tapi warnanya yang merah dan nilai historisnya jadi keunikan tersendiri bagi jembatan ini.

Berhubung gak niat shopping (dan gak menemukan barang yang membuatku tergiur), aku hanya menemani yang lain berkeliling. Setelah itu aku meminta Ilham menemaniku berjalan-jalan keluar. Ternyata kawan-kawan memutuskan untuk ikutan. Kami berjalan di atas trotoar besar dan melewati gedung-gedung tua yang beberapanya dijadikan cagar budaya. Hotel Ibis Surabaya. Bank BNI Jembatan Merah. Sampai akhirnya Ilham ingat kalau museum House of Sampoerna berada di sekitar daerah ini. Karena dia pun belum pernah ke sana, Ilham mulai bertanya pada penduduk sekitar.


Setelah berjalan cukup jauh, kami menemukan museum yang menjadi cikal bakal perusahaan Sampoerna. Arsitektur House of Sampoerna keren euy! Gedung ini dibeli oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna, untuk merekam sejarah berdirinya perusahaan rokok Indonesia yang saat ini sahamnya telah dijual kepada Philip Morris, perusahaan Amerika pemegang Marlboro.

at House of Sampoerna

Di lantai dasar gedung kita dapat menikmati sejarah keluarga Sampoerna, berbagai koleksi kemasan rokok perusahaan ini dari waktu ke waktu, pelat-pelat bekas cetakan bungkus rokok, dan barang-barang lainnya yang berkaitan dengan sejarah perusahaan ini. Kita juga bebas berfoto di zona ini. Sedangkan di lantai dua, kita dapat membeli souvenir sebagai oleh-oleh dari House of Sampoerna. Yang menarik, dari ruangan ini kita dapat melihat ruangan dimana para pekerja melakukan kegiatan melinting, menggunting ujung rokok, dan membungkusnya. Sayang kami ke sana ketika hari sudah sore (dan hari Minggu). Jadi, kami gak bisa melihat secara langsung kegiatan tersebut.


Kami kembali ke daerah JMP dengan berjalan kaki. Biar irit, kami memutuskan untuk pulang dengan naik angkot yang banyak mangkal di sekitar sana. Karena gak ada jalur angkot dari JMP yang lewat tepat di depan hotel, kami pun kembali harus berjalan kaki. Kemana-mana naik angkot. Kemana-mana jalan kaki. Jadi ingat masa-masa kuliah di Malang. Naik angkot dan jalan kaki bukanlah hal asing bagiku saat itu...

Dok: Surabaya – Bali Trip. Yang moto: Farina, Aban, Ilham.

FA on Vacation (II): ‘Saturday Night @ Suroboyo...’

Malam Minggu di tempat liburan pasti gak seru kalau dihabiskan dengan nonton tv kabel saja di hotel. So, kami pun nongkrong di tempat yang asik buat malam mingguan. Apalagi ada Ilham, genk panitia reuni SMP juga, yang karena sudah tinggal lama di Surabaya secara mutlak didaulat sebagai guide.

Awalnya sih niat kami nonton Avatar. Midnigt di 21-nya Sutos. Tapi batal. Akhirnya kami nongkrong di G-Walk. Ada yang mesan jagung bakar. Aku sendiri mesan banana split + ice cream sama milk shake (kangen euy sama milk shakenya Steak and Shake Malang!! ^.^v).

at G-Walk.

Tapi yang seru sih bukan cerita saat kami nongkrong di G-Walk. Tapi cerita sebelumnya...

Berhubung Ilham bawa motor dan helm dua buah, sayang banget kan kalau gak menikmati malam minggu di Surabaya dengan naik motor?! Menikmati angin malamnya Surabaya, terus juga bisa keluar masuk ‘jalan tikus’ biar kenal sama lingkungan Surabaya yang ‘nyata’. Jadi, sementara yang lain naik mobil aku ambil jatah duluan naik motor sama Ilham.

Sebagai guide, aku acung jempol deh buat Ilham. Dia tau banyak tempat yang patut dikunjungi (atau sekadar dilihat) ketika berkunjung ke Surabaya. Ada satu tempat yang gak jauh-jauh amat dari hotel dan jadi tempat pertama yang dia tunjukin ke aku. Guest what?! DOLLY!!

Kalau Negeri van Oranje (baca: Belanda) punya Red Light district Amsterdam yang tersohor sebagai tempatnya cewek-cewek menjual diri (dalam arti sebenarnya), Surabaya punya tempat serupa. Konon lokalisasi yang berada di daerah Jarak, Pasar Kembang ini merupakan yang terbesar (dalam arti luas wilayah dan jumlah PSKnya) di Asia Tenggara. Lebih besar dari Patpong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura. Gang Dolly sudah ada sejak zaman Belanda. Dulu, Gang Dolly dikelola oleh Tante Dolly, seorang perempuan keturunan Belanda. Keturunan dari Tante Dolly sampai sekarang masih ada di Surabaya meskipun sudah tidak mengelola bisnis prostitusi ini (hebat ya aku tahu?! Baca Wikipedia!! ^.^v).

Sumpah, aku takjub! Gak menyangka lokalisasi ini berada di tengah keramaian pemukiman penduduk. Aku pun dengan jelasnya melihat cewek-cewek ‘badadai’ di rumah-rumah kaca menunggu mucikari membawakan pelanggan. Dari yang muda sampai agak tua. Dari yang pakaiannya biasa aja sampai yang kekurangan bahan. Aku sudah gak kemakan cerita orang deh! Jadi pingin lihat langsung red light van Amsterdam (hehehe...). Ilham juga nunjukin tempat mangkalnya para gigolo, ayam kampus, juga bioskop ‘buka seperti biasa’ yang menyajikan film-film layak sensor. Supri mupenk banget tuh pingin ke sana!! (^.^v)

Dok: Surabaya – Bali Trip. Yang moto: Ilham.

Monday, January 18, 2010

FA on Vacation (I): ‘Going to Surabaya...’

Waaah... udah lama banget rasanya aku gak nulis di blog/notes lagi. Udah lama juga gak posting cerita tentang traveling. So, aku mau cerita soal travelingku bersama kawan-kawan panitia reuni SMP 6 ke Surabaya-Bali akhir tahun 2009. Udah beberapa minggu yang lalu sih. tapi gak ada salahnya kan untuk diceritakan kembali?! Karena sepertinya ceritanya kan panjang, aku bikin beberapa seri aja kali yah... So, let’s begin the story! ^_^

Sabtu, 26 Desember 2009
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Aku, Tasha, Putri, Roro, Mira, Aban, Eko, dan Supri going to Surabaya dalam rangka liburan akhir tahun ke Bali. Sebelumnya kami ngumpul dulu di rumah Putri yang saat itu sedang ada hajatan. Dia lagi ultah! Makan-makan dulu niy ceritanya. Setelah semua personil liburan ini kumpul, makanan yang tersedia di rumah Putri pun sudah masuk ke perut, perjalanan kami pun dimulai...

Ada Eko, Supri, dan Aban. Tiga cowok ini pastilah akan membuat liburan kami penuh dengan kekonyolan. Kekonyolan pertama yang terjadi dibuka dengan kelakuan Aban yang sudah terpatenkan sebagai seorang distroyer. Aban menumpahkan sepiring soto Banjar ke bajunya sendiri!! Well, awal yang indah kan untuk menghiasi cerita liburan bersama kami?!

There are the personals.

Sesampainya di Surabaya kami dijemput oleh Pa Agus. Oich! Liburan kami ini dibiayai oleh Pa Ahai (Hairanda Suryadinata) sebagai bonus kerja kami ketika menjadi panitia reuni SMP. So, thank U so much ya Pa!! Di Surabaya kami menginap di hotel Satelit. Yach, namanya mahasiswa (kere), ketika tahu bahwa kami diinapkan di hotel bintang 3, senangnya bukan main euy!! Tidur di kamar hotel ber-ac dilengkapi kamar mandi berfasilitas shower, air panas, dan bath up. Cihuy... Eko udah niat to berendam air hangat tiap hari tuh... (hehe... sori ya Ko. Pinanya kelakuan konyol km bakal banyak kukisahkan ^.^v).

Thursday, January 7, 2010

Biarlah Dia Tak Perlu Tahu

Ntah cinta atau kTerisian atas kHampaan yg tLah Lama tRasa,
aku bahagia.
tNyata, hatiku belumlah mati rasa.
Saat itu mgkn aku jatuh cinta kepadanya.
Walau hanya sesaat...
Sayangnya, rasa itu harus segera kubuang,
jangan sampai terpendam...