Friday, January 29, 2010

Fa on Vacation (VII): ‘Tour da Bali...’

Seperti kubilang sebelumnya, rute tur Pulau Dewata kami menarik. Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana, pantai Dreamland, pantai Kuta, pura Tirta Empul, dinner di Jimbaran, Danau Bratan, dan tak ketinggalan pura Tanah Lot yang kesemuanya habis kami kunjungi pada tahun baru. Oich! Ditambah dengan tempat-tempat wisata belanja yang ketika di paketan cuma 1-2 tempat yang akan dikunjungi seiring perjalanan menjadi BANYAK!!

Rabu, 30 Desember 2009
OBYEK: TANJUNG BENOA (Pulau Penyu), GARUDA WISNU KENCANA (GWK) yang kalau semua bagian dari patung GWK itu sudah bersatu bakal menjulang setinggi 128 meter dan konon menjadi yang tertinggi di dunia untuk kategori statue, pantai DREAMLAND, dan wisata belanja ‘KRISNA’ (beli baju, tas, dan sarung Bali, dan malamnya aku dan K Donkdonk keliling nyari ATM karena udah gak ada sepeser pun pipis alias duit di dompetku!), ditutup dengan makan malam enak ‘PESTA IKAN BAKAR’ bersama K Donkdonk dan kawannya di warung tepi jalan (lupa di daerah mana ^.^v).

@ GWK

@ Dreamland

Kamis, 31 Desember 2009
OBYEK: pantai KUTA, pura TIRTA EMPUL (liat upacara mandi dan hanya bisa memandang istana Tampak Siring dari kejauhan), wisata belanja ‘GALUH’ (barang-barangnya relatif mahal tapi tempatnya bagus, jadi kami gak belanja melainkan asik foto-foto ^.^v), lalu dinner di tepian pantai di JIMBARAN. Aku mengakhiri malam itu dengan OLD AND NEW di pantai SANUR bersama K Donkdonk (kawannya memilih untuk gak ikutan turun melainkan tidur di mobil).

@ Tirta Empul


@ Galuh

Jum’at, 1 Januari 2010

OBYEK: wisata belanja ‘KARANG KURNIA’ (beli lulur Bali Alus rasa coklat, coffee, dan avocado; bakiak untuk ponakanku si Maisya; cemilan untuk orang rumah dan sahabat), wisata belanja LAGI -lupa nama tempatnya- (beli daster Bali 4 my sista), wisata belanja LAGI -yang jual aneka sosis itu loh, ada daging babi, ayam, dan sapi- (aku lupa namanya dan kami memilih untuk ke supermarket yang juga aku lupa namanya), (Teman) JOGER di Bedugul (kalap beli sendal! Sayang yang warnanya ungu ukurannya kebesaran. Trus kenapa harus Joger tempat belanja yang terakhir dikunjungi?! Udah bokek!!), hujan-hujanan for lunch di DANAU BRATAN (beli stroberi!!), ditemani rintik hujan di pasar seni ‘SUKOWATI’ (aku cuma lihat-lihat karena malas belanja, menawar harga, dan bikin bawaanku jadi amat banyak karena aku pinginnya beli bed cover -untung gak ada yang Pucca, kalau gak pasti kalap!-), ditutup dengan ‘bercebur’ melihat sunset di TANAH LOT (so fun and so calm).



Back to Surabaya deh...

Dok. by Fide Tour at Bali, Surabaya-Bali Trip, Supri.

FA on Vacation (VI): ‘Resolution to Forget U...’


Kamis, 31 Desember 2009
Setelah perjalanan panjang (pantai KUTA, pura TIRTA EMPUL, dan wisata belanja ‘GALUH’) kami buka malam old and new dengan dinner di tepian pantai di Jimbaran. Tempat ini terkenal mahal, terutama bagi wisatawan domestik. Bayangkan saja, sebiji jagung rebus dihargai Rp 25.000. Tapi entahlah, aku tak tahu berapa yang harus kami bayar untuk makan malam kami saat itu: semangkuk sup, sepiring nasi, lalapan, ikan laut goreng, dan kerang. Pastinya jauh lebih murah makanan yang harus K Donkdonk bayar untuk ‘pesta makan ikan’ kami di warung tepi jalan di malam sebelumnya.



Eko sudah kayak host wisata kuliner kenamaan yang memandu suasana makan malam di Jimbaran. I love this pic, sumpah! (^_^)

Sebelum dinner, kami menikmati sunset yang perlahan mengelam di ujung cakrawala. Tentunya tak lupa mengabadikan moment itu dengan jepretan kamera. Biar yang lain ngiri, kawan-kawan bilang sedang dinner dan melewatkan malam tahun baru di Jimbaran di status facebook mereka. Aku kehabisan pulsa, jadi gak bisa update status facebook dan twitter untuk membuat iri adik-adik dan sahabat-sahabatku (^.^v)

Jum’at, 1 Januari 2010
Awalnya kami ingin bertahun-baruan di Kuta. Tapi, Kuta pasti sangat sulit ditembus. Daerah Kuta bisa dibilang titik teramai massa dalam melewatkan old and new. Banyak wisatawan domestik, mancanegara, dan penduduk lokal berkumpul di sana. Jadi, kami sepakat untuk membatalkan rencana kami ke Kuta. Rencana saat itu hanyalah melewatkan malam tahun baru dengan seru-seruan di kamar hotel. Ok! Ternyata rencana itu juga batal. Hanya Mira yang stay in hotel. Kawan-kawan bermalam tahun baruan di sebuah restoran cepat saji gak jauh dari hotel. Sedangkan aku bermalam tahun baruan di pantai Sanur bersama K Donkdonk, menikmati pesta kembang api sambil makan keripik kentang.

--- ---
Ternyata sulit melupakan Kk. Memakan waktu yang tak sedikit. Padahal, kebersamaan kita singkat. Sebegitu sulitkah melupakan cinta yang terlambat?! Terlambat karena Fa ingin meyakinkan diri bahwa Kk tak akan menjadi cowok berikutnya yang melukai hati Fa. Cukup sekali Fa terluka. Pikir Fa kala itu.
Kk begitu mempesona Fa. Senyum Kk, sorot mata Kk yang tajam, sifat cuek dan blak-blakan Kk, suara Kk saat mengaji, Fa bahkan takluk pada hal-hal menyebalkan dalam hidup Kk: kebiasaan merokok sampai pada keangkuhan dan kekeras-kepalaan Kk. Fa juga telah jatuh cinta pada keluarga Kk.
Kini Fa bisa menerima bahwa kita bukan orang yang bisa melangkah bersama. Kita hanya dipertemukan, sedikit berbicara, sedikit melewatkan moment yang indah bersama, lalu bertengkar, dan akhirnya berpisah. SlyphZack, just enough for me to fall in my tears bcoz of U...
--- ---

Hey, aku di Bali! Terlalu berharga melewatkan malam tahun baru di Bali dengan menangis, apalagi karena patah hati. Tahun-tahun berikutnya belum tentu aku bertahun-baruan di Bali. Bisa saja di Lombok, Yogya, Semarang, Bandung, kembali ke Malang, Delft, Rotterdam, atau di Banjarmasin saja (^.^v). K Donkdonk pun pasti gak mengharap aku menangis ketika bersamanya. Dia mengajakku melihat-lihat Sanur, Denpasar, Kuta, Seminyak, Legian bukan untuk itu. Bisa-bisa dia jera jadi tuan rumah untuk kunjungan-kunjunganku berikutnya ke Bali.

2010. Bersiap untuk menerima hal-hal baru. Status baru sebagai guru. Pencapaian yang belum diraih untuk mewujudkan impian. Termasuk membuka hati untuk seseorang yang baru: seseorang yang sebenarnya sudah lama kukenal atau sum1 new dari beberapa cowok yang direkomendasikan oleh mak/pak comblangku (karena ternyata ada saja sahabat, kawan, bahkan murid yang niat menjodohkanku dengan kerabat mereka) (o^.^ov).

Dok. by Surabaya-Bali Trip, Fide Tour da Bali, Eko pic collection.

Thursday, January 28, 2010

FA on Vacation (V): ‘Bali, we’re coming...’

Sebagai hadiah atas pasca ujian tesis, Ilham diikutkan Pa Ahai ke dalam rombongan liburan kami ke Bali.

Selasa, 29 Desember 2009
Setelah terdampar di lobi hotel cukup lama, siang itu kami dijemput bus dari Fide Tour untuk memulai liburan ke Bali. BALI. Ini kunjungan ke-3 aku ke pulau kecil yang berada di antara Selat Bali dan Selat Lombok yang oleh banyak orang di dunia disebut dengan Paradise Island. Pulau Dewata. Tapi kali ini lebih elit. Sebelumnya, aku pergi ke Bali (bersama kawan-kawan) bekpekeran. Itu pun dengan modal nekat dan uang pas-pasan. Yang penting sampai Bali! Itu tekad kami waktu itu. Ke-3 kali ini, meski uang jajan terbatas tapi tur kami sepenuhnya dibiayai oleh Pa Ahai (sekali lagi thanks, Pa!).

Sayang, karena sudah larut malam, pemandangan indah di sepanjang jalan hasil proyek gila-gilaan Walanda bernama Daendels ini tak banyak yang bisa dinikmati. Sedikit terhibur dengan iringan suara merdu Michael Bublle (satu album!). Mungkin satu yang terlihat sangat mempesona jika dilihat pada malam hari. Yup! PLTU Paiton, Probolinggo dengan lampu-lampu penerangnya yang terlihat begitu eksotis. Pada malam hari, hapus pantai Pasir Putih di Situbondo, Watu Dodol di Banyuwangi, dan atraksi anak-anak koin berceburan ke Selat Bali dari atas feri ketika menyeberang dari pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk dari list yang ingin dilihat.

Rabu, 30 Desember 2009
Kami telah sampai di Bali. Belum di tempat tujuan sih, melainkan di sebuah rumah makan di wilayah Jembrana, bersiap untuk sarapan. Ops! Saat itu tak satu pun dari kami bersembilan yang mandi. Hanya menyeka. Cuci muka dan menyikat gigi. Ah, siapa yang peduli. Kami masih terlihat manis kok di antara para rombongan (^_^). Yach, walau karena gak ganti baju itu pula kami terlihat saltum ketika berada di pantai. Ada yang pakai celana jins panjang lah, baju hitam lah. Yang paling saltum tentu saja aku! :p

MUPENK!! Itulah ekspresi yang paling tepat saat kami berada di Tanjung Benoa. Ingin parasailing, naik banana boat, nge-jet ski, tapi uang jajan kami hanya cukup untuk membayar sewa perahu glass bottom yang akan membawa kami ke Pulau Penyu. Tapi ini pun cukup mengasikkan karena kami bisa memegang dan berfoto bersama si penyu, iguana, kalong, ular, juga elang. Jadi ingat, harapanku melihat penangkaran penyu dan bertualang di Pulau Sempu (di selatan Malang) bersama K Bodong dkk sampai saat ini belum terlaksana. Apakah Kk-ku yang gokil itu sedang menjalani beasiswanya di Jerman setelah menjalani kuliah panjang yang baru selesai tak lama setelah kelulusanku?! Atau sedang membidikkan kameranya sambil bertualang ke berbagai kota, gunung, pulau, seperti yang sering diceritakannya dan membuatku amat sangat iri kepadanya?




Rute tur Pulau Dewata kami menarik. Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana, pantai Dreamland, pantai Kuta, pura Tirta Empul, dinner di Jimbaran, Danau Bratan, dan tak ketinggalan pura Tanah Lot yang kesemuanya akan habis kami kunjungi pada tahun baru. Ada banyak tempat yang ingin sekali kukunjungi selain tempat-tempat tersebut. Gua Kelelawar, rumah kupu-kupu (lupa nama tempatnya), Nusa Lembongan, Nusa Penida, Pura Besakih, Danau Batur, memang banyak tempat menarik di Bali yang tak akan habis hanya dengan satu-dua-tiga kali kunjungan.

Aku menyukai Bali yang masih terlihat Bali. Rumah-rumahnya yang tidak lebih tinggi dari pohon kelapa, wangi bunga sesaji yang banyak terdapat di mana-mana (mungkin pengecualian di daerah komunitas Muslim), berbagai upacara yang tak aku mengerti, Bali yang masih asli lah! Yang sulit ditemukan sekarang tentunya perempuan Bali bertelanjang dada. Pemandangan paling menakjubkan bagi wisatawan pada belasan bahkan puluhan tahun lampau. Okelah, ada tempat yang ingin aku datangi yang sudah bukan Bali ‘asli’. Basecampnya Superman is Dead!! Adikku pasti mupenk pingin ke tempat ini karena dialah yang bikin aku juga ikutan jadi Outsiders (^_^).

Dok: Surabaya – Bali Trip, Tour da Bali. Yang moto: Me, Pa Krisna (^_^)

FA on Vacation (IV): ‘Rainy Day...’

Traveling di musim hujan resikonya ya kena hujan. Apalagi kalau naik motor atau jalan kaki. Kami mengalami suasana ini di hari ketiga berada di Surabaya...

Senin, 28 Desember 2009
Pagi itu seperti biasa. Kami ngulet dulu di hotel. Apalagi kami gak jadi ke FH Unair untuk memberi semangat pada Ilham yang hari itu ujian tesis magister kenotariatannya. Alasan pertama karena sidang tesisnya tertutup. Alasan kedua karena gak ada transport!

Kami ke kebunbin (baca: Zoo alias kebun binatang) Surabaya. Kali ini giliran Roro yang nebeng motor Ilham. Kami ‘numpak len’ ke terminal Joyoboyo diteruskan dengan berjalan kaki. Perjalanan kami sempat terhenti akibat ada orang gila yang lagi melempar batu ke sembarang arah. Walau sudah beberapa kali berinteraksi dengan orang gila, berhubung mereka pasien RSJ, tentu gak semenakutkan kalau harus berhadapan dengan yang berkeliaran bebas (bahkan lebih mending ketemu pengidap exhibisionisme!!). Fuih! Untungnya kami ‘selamat’ melalui orgil itu.

Sesampainya di kebunbin, kami gak masuk. Cuma berfoto di depan patung Suro-Boyo, ikon Kota Surabaya, yang ada di depannya (^.^v). Kawan-kawan ingin menjelajahi Royal Plaza. Jadi, gak berapa lama kemudian pergilah mereka ke Royal dengan berjalan kaki. Aku?! Lagi-lagi aku nebeng Ilham yang mau ke rumah Kk sepupunya untuk meminjam kamera, sekalian menemaniku ke Toga Mas. Shopping buku diskon!! (^.^v). -- kesleboran Aban kumat dengan lupa bawa batrai kamera. Kami berfoto ria mengandalkan kamera ponsel --

Memang gak banyak sih toko buku yang pernah kumasuki. Tapi toko buku diskon ini adalah toko buku favoritku selama 4,5 tahun kuliah di Malang. Alasannya?! Selain cukup lengkap, semua buku di toko ini dilabeli diskon hingga 20%. Karena akhir tahun, toko buku ini pun ngasih diskon spesial. 30% + sampul novel gratisan!! Aw aw... Aku benar-benar tergoda untuk membeli banyak buku (terutama novel). Sayang, aku gak bawa duit banyak. Jadi cuma beli sebuah novel yang emang mau kubeli. Lebih sayang lagi karena toko buku ini gak buka cabang di Banjarmasin. Kalau gak, ah... senangnya hatiku!!

Di sinilah hujan bermula. Aku dan Ilham sempat kembali ke dalam (berbuah beli sebuah buku lagi!). Ketika mulai teduh, kami pun cabut. Damn! Aku saltum!! Aku pakai celana kain warna krem. Terpaksa aku singsing daripada kecipratan dan sulit dicuci. Ketika hujan turun dengan lebatnya, kami sudah duduk nyaman di rumah. Rumah Kk sepupu Ilham (aku lupa nama Kk?! ^.^v) dekat dengan Masjid Al Akbar. Seperti namanya, masjid ini merupakan masjid terbesar di Kota Surabaya. Terletak di Jalan Gayung Sari, masjid ini berdiri di atas tanah seluas 11,2 hektar dengan luas bangunan mencapai 28.509 meter persegi. Kalau dari jalan tol, dilihat dengan seksama, gak jauh dari mesjid ini berdiri sebuah gereja yang walau lebih kecil juga gak kalah megahnya.

Hujan turun sekitar dua jam. Aku bahkan sempat bermain dengan Ammar, keponakan Ilham, yang baru duduk di bangku playgroup. Sedangkan kawan-kawan, walau sempat berteduh dan nongkrong di Darmo Trade Center, mereka harus berteduh di pos polisi sebelum akhirnya manggil taksi untuk mengantar mereka ke Royal Plaza.

Aku punya beberapa kisah seru ketika traveling naik motor ‘kena’ hujan. 2 cerita hujan-hujan dengan Jelek, di Banjarmasin dan waktu dia main ke Malang (kisah basi banget ah!! :p). Hujan-hujanan + kena guyur kubangan air diperjalan PP Malang – Pare (Kediri) bersama Hafwan, K Yongki, dan Sindy (untung dikira Kk-ade, kalau gak berabe ‘perselingkuhan’ kami berdua! ^.^v). Juga kena hujan orografis sepulang dari telaga Ngebel di Ponorogo waktu anak-anak Geografi Error Adventure touring JaTim bagian barat. Di Bali pun, ketika akan makan siang di tepian Danau Bratan, kami harus menyewa payung biar gak kehujanan akibat hujan orografis yang turun cukup lebat di daerah Bedugul.


Menurutku hujan-hujanan itu seru. Apalagi kalau bersama orang yang disayang. Jadi romantis. Si ayank jadi terlihat cool banget kala menerjang hujan sambil berusaha agar ceweknya gak basah kuyup dan kedinginan. Tapi kalau hujannya lebat ya malas juga. Udah kotor karena kecipratan, beresiko sakit lagi! Amit-amit deh...

Oich! Di Royal Plaza aku beli baju kaos gambar Pucca!! Tapi tetap saja pernak-pernik Pucca susah banget didapat... :”(

Dok: Surabaya – Bali Trip. Yang moto: Ilham (apa Eko?!), Aban.
Referensi: Liburan Akhir Pekan di Pulau Jawa dan Madura (Anandita dan Anasthasia).

Tuesday, January 19, 2010

FA on Vacation (III): ‘Just Walking...’

Berasa banget bangkrutnya ketika kemana-mana kami pergi naik taksi. Baru dua hari di Surabaya kami langsung berasa amat sangat kere. Padahal, liburan kami baru saja dimulai.

Minggu, 27 Desember 2009
Siang itu kami pergi naik taksi ke Jembatan Merah Plaza (JMP). Sewaktu mendengar nama Jembatan Merah, aku langsung mupenk banget pingin berjalan di jembatan yang pada era VOC menjadi sarana vital penghubung Kalimas – Gedung Karasidenan Surabaya dan cikal bakal kawasan kegiatan pernigaan Surabaya. Gak kesampaian sih. Aku cuma lewat daerah di sekitarnya. Jembatan kecil yang biasa aja. Tapi warnanya yang merah dan nilai historisnya jadi keunikan tersendiri bagi jembatan ini.

Berhubung gak niat shopping (dan gak menemukan barang yang membuatku tergiur), aku hanya menemani yang lain berkeliling. Setelah itu aku meminta Ilham menemaniku berjalan-jalan keluar. Ternyata kawan-kawan memutuskan untuk ikutan. Kami berjalan di atas trotoar besar dan melewati gedung-gedung tua yang beberapanya dijadikan cagar budaya. Hotel Ibis Surabaya. Bank BNI Jembatan Merah. Sampai akhirnya Ilham ingat kalau museum House of Sampoerna berada di sekitar daerah ini. Karena dia pun belum pernah ke sana, Ilham mulai bertanya pada penduduk sekitar.


Setelah berjalan cukup jauh, kami menemukan museum yang menjadi cikal bakal perusahaan Sampoerna. Arsitektur House of Sampoerna keren euy! Gedung ini dibeli oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna, untuk merekam sejarah berdirinya perusahaan rokok Indonesia yang saat ini sahamnya telah dijual kepada Philip Morris, perusahaan Amerika pemegang Marlboro.

at House of Sampoerna

Di lantai dasar gedung kita dapat menikmati sejarah keluarga Sampoerna, berbagai koleksi kemasan rokok perusahaan ini dari waktu ke waktu, pelat-pelat bekas cetakan bungkus rokok, dan barang-barang lainnya yang berkaitan dengan sejarah perusahaan ini. Kita juga bebas berfoto di zona ini. Sedangkan di lantai dua, kita dapat membeli souvenir sebagai oleh-oleh dari House of Sampoerna. Yang menarik, dari ruangan ini kita dapat melihat ruangan dimana para pekerja melakukan kegiatan melinting, menggunting ujung rokok, dan membungkusnya. Sayang kami ke sana ketika hari sudah sore (dan hari Minggu). Jadi, kami gak bisa melihat secara langsung kegiatan tersebut.


Kami kembali ke daerah JMP dengan berjalan kaki. Biar irit, kami memutuskan untuk pulang dengan naik angkot yang banyak mangkal di sekitar sana. Karena gak ada jalur angkot dari JMP yang lewat tepat di depan hotel, kami pun kembali harus berjalan kaki. Kemana-mana naik angkot. Kemana-mana jalan kaki. Jadi ingat masa-masa kuliah di Malang. Naik angkot dan jalan kaki bukanlah hal asing bagiku saat itu...

Dok: Surabaya – Bali Trip. Yang moto: Farina, Aban, Ilham.

FA on Vacation (II): ‘Saturday Night @ Suroboyo...’

Malam Minggu di tempat liburan pasti gak seru kalau dihabiskan dengan nonton tv kabel saja di hotel. So, kami pun nongkrong di tempat yang asik buat malam mingguan. Apalagi ada Ilham, genk panitia reuni SMP juga, yang karena sudah tinggal lama di Surabaya secara mutlak didaulat sebagai guide.

Awalnya sih niat kami nonton Avatar. Midnigt di 21-nya Sutos. Tapi batal. Akhirnya kami nongkrong di G-Walk. Ada yang mesan jagung bakar. Aku sendiri mesan banana split + ice cream sama milk shake (kangen euy sama milk shakenya Steak and Shake Malang!! ^.^v).

at G-Walk.

Tapi yang seru sih bukan cerita saat kami nongkrong di G-Walk. Tapi cerita sebelumnya...

Berhubung Ilham bawa motor dan helm dua buah, sayang banget kan kalau gak menikmati malam minggu di Surabaya dengan naik motor?! Menikmati angin malamnya Surabaya, terus juga bisa keluar masuk ‘jalan tikus’ biar kenal sama lingkungan Surabaya yang ‘nyata’. Jadi, sementara yang lain naik mobil aku ambil jatah duluan naik motor sama Ilham.

Sebagai guide, aku acung jempol deh buat Ilham. Dia tau banyak tempat yang patut dikunjungi (atau sekadar dilihat) ketika berkunjung ke Surabaya. Ada satu tempat yang gak jauh-jauh amat dari hotel dan jadi tempat pertama yang dia tunjukin ke aku. Guest what?! DOLLY!!

Kalau Negeri van Oranje (baca: Belanda) punya Red Light district Amsterdam yang tersohor sebagai tempatnya cewek-cewek menjual diri (dalam arti sebenarnya), Surabaya punya tempat serupa. Konon lokalisasi yang berada di daerah Jarak, Pasar Kembang ini merupakan yang terbesar (dalam arti luas wilayah dan jumlah PSKnya) di Asia Tenggara. Lebih besar dari Patpong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura. Gang Dolly sudah ada sejak zaman Belanda. Dulu, Gang Dolly dikelola oleh Tante Dolly, seorang perempuan keturunan Belanda. Keturunan dari Tante Dolly sampai sekarang masih ada di Surabaya meskipun sudah tidak mengelola bisnis prostitusi ini (hebat ya aku tahu?! Baca Wikipedia!! ^.^v).

Sumpah, aku takjub! Gak menyangka lokalisasi ini berada di tengah keramaian pemukiman penduduk. Aku pun dengan jelasnya melihat cewek-cewek ‘badadai’ di rumah-rumah kaca menunggu mucikari membawakan pelanggan. Dari yang muda sampai agak tua. Dari yang pakaiannya biasa aja sampai yang kekurangan bahan. Aku sudah gak kemakan cerita orang deh! Jadi pingin lihat langsung red light van Amsterdam (hehehe...). Ilham juga nunjukin tempat mangkalnya para gigolo, ayam kampus, juga bioskop ‘buka seperti biasa’ yang menyajikan film-film layak sensor. Supri mupenk banget tuh pingin ke sana!! (^.^v)

Dok: Surabaya – Bali Trip. Yang moto: Ilham.

Monday, January 18, 2010

FA on Vacation (I): ‘Going to Surabaya...’

Waaah... udah lama banget rasanya aku gak nulis di blog/notes lagi. Udah lama juga gak posting cerita tentang traveling. So, aku mau cerita soal travelingku bersama kawan-kawan panitia reuni SMP 6 ke Surabaya-Bali akhir tahun 2009. Udah beberapa minggu yang lalu sih. tapi gak ada salahnya kan untuk diceritakan kembali?! Karena sepertinya ceritanya kan panjang, aku bikin beberapa seri aja kali yah... So, let’s begin the story! ^_^

Sabtu, 26 Desember 2009
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Aku, Tasha, Putri, Roro, Mira, Aban, Eko, dan Supri going to Surabaya dalam rangka liburan akhir tahun ke Bali. Sebelumnya kami ngumpul dulu di rumah Putri yang saat itu sedang ada hajatan. Dia lagi ultah! Makan-makan dulu niy ceritanya. Setelah semua personil liburan ini kumpul, makanan yang tersedia di rumah Putri pun sudah masuk ke perut, perjalanan kami pun dimulai...

Ada Eko, Supri, dan Aban. Tiga cowok ini pastilah akan membuat liburan kami penuh dengan kekonyolan. Kekonyolan pertama yang terjadi dibuka dengan kelakuan Aban yang sudah terpatenkan sebagai seorang distroyer. Aban menumpahkan sepiring soto Banjar ke bajunya sendiri!! Well, awal yang indah kan untuk menghiasi cerita liburan bersama kami?!

There are the personals.

Sesampainya di Surabaya kami dijemput oleh Pa Agus. Oich! Liburan kami ini dibiayai oleh Pa Ahai (Hairanda Suryadinata) sebagai bonus kerja kami ketika menjadi panitia reuni SMP. So, thank U so much ya Pa!! Di Surabaya kami menginap di hotel Satelit. Yach, namanya mahasiswa (kere), ketika tahu bahwa kami diinapkan di hotel bintang 3, senangnya bukan main euy!! Tidur di kamar hotel ber-ac dilengkapi kamar mandi berfasilitas shower, air panas, dan bath up. Cihuy... Eko udah niat to berendam air hangat tiap hari tuh... (hehe... sori ya Ko. Pinanya kelakuan konyol km bakal banyak kukisahkan ^.^v).

Thursday, January 7, 2010

Biarlah Dia Tak Perlu Tahu

Ntah cinta atau kTerisian atas kHampaan yg tLah Lama tRasa,
aku bahagia.
tNyata, hatiku belumlah mati rasa.
Saat itu mgkn aku jatuh cinta kepadanya.
Walau hanya sesaat...
Sayangnya, rasa itu harus segera kubuang,
jangan sampai terpendam...