Tuesday, May 25, 2010

The JiFFest Traveling 2010 Banjarmasin

JiFFest jalan-jalan keliling Indonesia!

Festival film internasional pertama dan terbesar di Indonesia, Jakarta International Film Festival (JiFFest), menggelar pemutaran film keliling ke 6 kota besar di Indonesia dalam program JIFFEST TRAVELING 2010.

Setelah sukses di 4 kota di Indonesia, JIFFEST TRAVELING 2010 bekerja sama dengan BANJAR FILM akan menggelar pemutaran film di BANJARMASIN pada tanggal 4-6 Juni 2010

info lebih lanjut dapat dilihat di:
http://www.jiffest.org/traveling2010/

rundown pemutaran film dapat dilihat di:
http://web.jiffest.org/traveling2010/?show=schedule&type=city

ikuti terus kabar The JiFFest Traveling 2010 Banjarmasin selanjutnya

Salam Banjar Film! ^_^

Monday, May 17, 2010

Kutu Buku

Sebagai seseorang yang terbilang kutu buku, ke toko buku bagiku adalah dilema. Kenapa? Karena sebagai kutu buku kere, pasti mupenk abiz pingin ngeborong banyak buku tapi apa daya duit di dompet gak sembarangan bisa dikeluarin dan kartu ATM gak seenaknya bisa digesek. Makanya, aku malas sering-sering ke toko buku. Setiap ke sana seperti ada keharusan bagiku untuk membelinya, minimal satu!
Rental buku kan banyak. Bisa pinjam, bisa ngirit.

Sayangnya, di rental buku jarang sekali tersedia buku-buku yang aku suka. Rental buku kan kebanyakan menyediakan komik, serial cantik, dan teenlit. Paling banter adanya Harry Potter, Twilight Saga, dan buku-buku tebal nan ‘berat’ karyanya Dan Brow karena banyak penggemarnya. Untuk novel jenis ini biasanya aku pinjam ke teman karena kalau beli harganya amat mahal! (^.^v). Karena aku termasuk orang yang suka membaca buku yang sama berulang-ulang, kalau ada duit kenapa harus pinjam kan?!
Dibaca berulang-ulang?!

Yep! Ada beberapa buku yang gak pernah bosan kubaca. Setiap kali membacanya pun tetap excited walau gak seperti waktu pertama. Contohnya: Test Pack, Istoria da Paz, Travelers Tale, Negeri van Oranje, Pretty Prita, dan Eiffel I’m in Love yang kalau dihitung minimal sudah kubaca 5x.


Hmmm… Sepertinya aku harus cari pasangan yang juga suka baca buku (jadi ingat si Kk… T.T). jadi, sesekali kami bisa share, saling pinjam buku yang kami miliki :D
Anyway, aku suka baca bermacam jenis buku (fiksi-non fiksi, sains-pra karya-religi-komik-deelel). Tapi, umumnya aku kurang suka baca buku/novel yang bahasanya terlalu ‘sastra’ macam karyanya Kahlil Gibran. Aku pernah beberapa kali coba baca, satu minggu gak selesai dan karena bosan beralih ke Harry Potter. Kurang dari seminggu aku selesai membacanya. Padahal, HP jauh lebih tebal daripada bukunya Kahlil! Terserah kalau menilai aku gak mengerti sastra dan gak peka menilai untaian kata-kata bermakna yang dimajaskan sedemikian rupa. Faktanya, aku kurang suka!

Sebagai seorang kutu buku, pastinya aku pendukung jorgan yang berkata bahwa buku adalah gudang ilmu. Buku pembuka cakrawala dunia. Buku memberikan banyak informasi yang gak kita tahu atau pahami. Buku menjadikan manusia berwawasan luas, berpikiran maju, juga bijak. Orang yang banyak bertanya setelah membaca buku bukanlah orang bodoh!* Karena semakin banyak informasi yang diserap, semakin banyak pula informasi lain yang ingin kita ketahui, terinspirasi dari apa yang kita baca (*pengalaman pribadi soalnya!).

Membaca membuatku semangat untuk menulis. Soalnya, setiap kali membaca kisah yang sukses bikin aku terhayut (merasakan mengalami kejadian tersebut secara langsung), aku mupenk! Sejak dulu aku memang ingin menjadi penulis. Sayangnya, sampai detik ini belum ada karya teramat ‘berarti’ yang bisa kuhasilkan.

Aku termasuk orang yang lebih pintar mengungkapkan sesuatu dengan tulisan daripada lisan (padahal aku seorang guru yang harus pintar berbicara di depan banyak siswa). Kegemaran membaca dan menulis menjadi tempatku melampiaskan banyak hal. Tawa, tangis, suka, duka, kesal, kecewa, marah, harapan, impian, cita, cinta. Banyak! (pelampiasan yang positif kan daripada aku mukulin cowok, nyabu, atau loncat dari lantai 3 mall?!).

Membaca dan menulis. Selain bersosialisasi, aktivitas ini membuatku tetap merasa waras!

Saturday, May 15, 2010

Hujan


Ohhhhhh Remember when it rained.
I felt the ground and looked up high
And called your name.
Ohhhhhh Remember when it rained..
In the water I remain


Lagu yang dinyanyikan oleh Josh Groban ini sering kali mengingatkanku akan kenangan berhujan-hujanan bersama seseorang, juga beberapa orang. Membuatku senyum-senyum sendiri dan kadang merindukan suasana saat itu. Membuatku ingin kembali merasakan suasana yang sama bersama mereka, beberapa orang yang lain, tentunya juga bersama seseorang.

Entah kenapa aku menyukai hujan. Ketika hujan turun rasanya damai, tentram, nyaman (tentunya yang kumaksud bukan hujan badai plus halilintarnya yang menyambar kemana-mana ^.^v). Apalagi jika menikmatinya sambil duduk di pinggir jendela dengan membaca buku dan menikmati segelas teh hijau, cappucino, atau fresh milk hangat. Mmm… so yummy :D

Aku juga suka hujan-hujanan. Tentunya gak di tempat yang becek dan berpolusi. Secara, daya tahan tubuhku sudah gak kayak waktu kecil yang walaupun sering hujan-hujanan tapi gak gampang jatuh sakit. Tapi hal ini sudah jarang kulakukan. Yang sengaja loh ya. Kalau yang gak sengaja sering! Seperti ketika pergi atau pulang bekerja. Jas hujan pun jadi andalan untuk melindungi tubuh. Yach, walau tetap saja basah!

Hujan, bisa jadi berkah. Bisa juga jadi musibah. Bisa membantu petani yang lahannya sedang kekeringan. Bisa juga menjadi air bah bagi warga di sejumlah pemukiman. Tapi tanpa hujan, siklus air dan siklus kehidupan pasti akan susah berjalan.

Akhir-akhir ini aku suka mendengarkan lagu-lagu yang bertemakan hujan. Mungkin karena meski memasuki musim kemarau, hujan terus turun di Banjarmasin. Jadi rasanya mengena. Salah satu yang sering kudengarkan adalah “Mesin Penenun Hujan” yang dinyanyikan Frau, cewek Yogyakarta yang sepintas wajahnya (menurutku) mirip Sherina Munaf, yang pertama kali kulihat ketika dia menjadi bintang tamu di Kick Andy. Lagunya terdengar syahdu dan mengena dengan suasana hatiku.

Merakit mesin penenun hujan. Hingga terjalin, terbentuk awan
Semua tentang kebalikan. Terlukis, tertulis, tergaris di wajahmu

Keputusan yang tak terputuskan. Ketika engkau telah tunjukkan
Semua tentang kebalikan. Kebalikan di antara kita

Kau sakiti aku, kau gerami aku. Kau sakiti, gerami, kau benci aku
Tetapi esok nanti kau akan tersadar. Kau temukan seorang lain yang lebih baik
Dan aku kan hilang, ku kan jadi hujan. Tapi takkan lama, ku kan jadi awan

Merakit mesin penenun hujan. Ketika engkau telah tunjukkan
Semua tentang kebalikan. Kebalikan di antara kita

Tuesday, May 11, 2010

Kisah si Blush On Cantik

Jadi cewek kadang ribet! Ada... saja pengeluaran yang tak terduga. Lebih-lebih kalau rasa mupenk sedang keluar. Barang yang sebenarnya gak perlu-perlu amat pun akhirnya jadi pengeluaran tak terduga....


Seperti blush on cantik yang baru saja aku beli dari sahabatku. Gara-garanya blush on itu nyempil di kresekku, gabung dengan pesanan yang lain (shampoo, conditioner, and lip balm sih....). Sempat mikir kalau ini bonus dari sahabatku. Tapi, dipikir-pikir lagi, harga blush on itu lebih mahal dari 3 belanjaanku itu. Dan tepat! Subuh-subuh sahabatku send SMS,
"Cay, blush on ada nyempil di kresek kamu, kah?"
Tuh kan! ternyata cuma nyempil! Setelah pembicaraan-pembicaraan berikutnya (tetap, via SMS), akhirnya aku sampai pada keputusan untuk membeli blush on itu (apalagi bayarnya bisa ngutang dulu!). Padahal....

Padahal jangankan pakai blush on. Pakai eye shadow aja baru bisa! Itu juga jarang. Jadi "cewek yang sebenarnya" aja belum lama. Eh, udah gaya beli blush on mahal. Tapi, mungkin dengan adanya kuas blush on ini, aku sedikit demi sedikit belajar make-up-an :p

Saturday, May 8, 2010

My Sasirangan Bags


Mumpung kemarin lagi ada waktu buat bikin prakarya, akhirnya jadi juga tas cantik dari perca sasirangan. Padahal sudah lama banget pingin bikin tas seperti ini lantaran lihat banyak orang pakai tas dari bahan batik. Kalau batik saja bisa dibikin tas cantik, pasti sasirangan juga bisa. Ya kan?!