BERIKAN AKU SATU BUKU maka AKAN KUBUMIKAN
MIMPIKU
Basecamp Buku Meratus terletak di Kampung
Cabai, Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Basecamp
Buku Meratus merupakan perpustakaan mini sekaligus tempat belajar bagi
anak-anak di Kampung Cabai dan sekitarnya. Keberadaan Basecamp Buku Meratus diharapkan
menjadi sarana untuk menimbulkan minat baca dan menambah pengetahuan anak-anak
di wilayah Pegunungan Meratus (terutama Desa Patikalain) agar tidak kalah
dengan anak-anak di wilayah perkotaan.
Basecamp Buku Meratus sendiri berdiri atas
prakarsa Ichunk, salah seorang teman jalan-jalanku di komunitas Backpacker
Satayuhnya Barabai yang juga salah seorang penggiat Gradasi Hijau. Saat keinginannya
ini di share ke kawan-kawan melalui sosial
media, alhamdulillah disambut dengan baik hingga akhirnya diadakanlah
penggalangan donasi buku, alat sholat, juga uang untuk pembuatan rak buku,
pembelian papan tulis, dan perbaikan tempat yang saat ini menggunakan musholla
Ar-Rahim. Banyak yang berkontribusi dalam penggalangan donasi ini. Tidak hanya dari Barabai, Kandangan, Banjarmasin,
Banjarbaru, Martapura, tapi juga kawan-kawan dari luar daerah.
Aku pertama kali berkunjung saat peresmian
berdirinya Basecamp Buku Meratus pada hari Minggu, 16 November 2014. Saat itu aku
pergi kesana bersama keluarga, kakak-kakak Coin a Chance! Banjarmasin, kawan-kawan
Piknik 28, dan kawan-kawan Backpacker Satayuhnya Barabai untuk mengantarkan
donasi buku dan uang yang dititipkan ke kami untuk diserahkan kepada pihak
pengelola. Saat itu akses jalan kesana masih cukup sulit meski bisa dilewati
dengan kendaraan roda empat. Alhamdulillah, pada kunjungan kami berikutnya sekitar
dua minggu kemudian, kondisi jalan sudah beraspal sampai ke Kampung Cabai
tempat Basecamp Buku Meratus berada.
foto narsis saat peresmian Basecamp Buku Meratus :D |
Meski tidak sulit untuk menemukan lokasi Basecamp Buku Meratus, bagi yang pertama kali kesana (terutama bukan orang Barabai) mungkin akan
sedikit kebingungan. Letaknya memang cukup jauh dari Kota Barabai, sekitar 1
jam perjalanan. Patokannya adalah obyek wisata air panas Hantakan (banyu
panas). Sesampainya di depan gerbang banyu panas, jangan belok/masuk gerbang
tapi lurus saja, ikuti jalan beraspal karena masih akan melewati beberapa
kampung, huma (ladang di perbukitan), hutan yang ditumbuhi pohon durian,
rambutan, pampakin, dan pepohonan lainnya. Selain itu, mata kita juga akan
dihibur dengan pemandangan sungai-sungai yang mengalir di sepanjang tepi jalan.
Sangat menyenangkan dan menenangkan meski di musim hujan kita harus waspada
karena ada beberapa ruas jalan yang rawan longsor.
Kampung Cabai terletak di penghujung
aspal. Meskipun demikian, bukan berarti Kampung Cabai menjadi kampung terakhir
yang dihuni jika kita pergi kesana. Masih beberapa pemukiman dan balai adat
Dayak Meratus lagi bisa kita temui meski mendatanginya perlu pengorbanan
(ceritanya ada di postingan berikutnya).
Kembali ke cerita tentang Basecamp Buku
Meratus….
Kegiatan belajar di Basecamp Buku Meratus sudah
berjalan meskipun untuk perpustakaan, pendataan buku yang dilakukan oleh
relawan dari perpustakaan daerah Kab. Hulu Sungai Tengah yang turut membantu
berdirinya Basecamp Buku Meratus ini belum selesai sehingga buku-buku donasi
belum semuanya dapat dipajang. Para relawan rutin datang ke Basecamp Buku
Meratus untuk mengajari anak-anak disana membaca, berhitung, menggambar, dan mengaji.
Pengetahuan agama juga diberikan mengingat banyak dari mereka merupakan muallaf
yang masih perlu banyak bimbingan dalam beribadah. Sesekali, pengelola dan
relawan Basecamp Buku Meratus juga mengadakan kegiatan yang menghibur dan
menambah keakraban satu sama lain seperti makan bersama dan lomba-lomba.
Foto-foto kegiatan di Basecamp Buku Meratus
Penggalangan donasi untuk kegiatan di Basecamp Buku Meratus terus berjalan meski tidak lagi seheboh yang pertama. Saat ini, pengelola berkeinginan untuk membuatkan anak-anak Basecamp Buku Meratus celana dan rok panjang yang nantinya dipakai untuk belajar mengaji dan praktik sholat. Keinginan ini muncul karena saat ditanya mengapa mereka selalu bercelana/rok pendek saat datang ke Basecamp Buku Meratus, anak-anak itu dengan polos menjawab mereka tidak punya celana/rok panjang.
Belum banyak yang bisa kubantu, namun aku
bahagia bisa menjadi bagian dari Basecamp Buku Meratus. Perjalanan Basecamp
Buku Meratus memang baru dimulai. Tentu semua berharap aktivitas di Basecamp
Buku Meratus terus berjalan dan nantinya berganti estafet dikelola oleh
anak-anak Kampung Cabai Desa Patikalain yang awalnya belajar disana. Aamiin.
Untuk donasi dan info lebih lanjut tentang Basecamp
Buku Meratus
CP: Ichunk Lestari (085346625379, 085753056147)
Eits, ceritaku belum selesai…
Sebelumnya aku ada bilang kan kalau di perjalanan
menuju Basecamp Buku Meratus tersaji banyak pemandangan indah? Jadi jangan
kuatir jika kawan-kawan ingin berkunjung ke Basecamp Buku Meratus sekalian
berekreasi karena kami pun melakukan hal serupa.
Ada beberapa obyek wisata yang dilewati dalam
perjalanan menuju Basecamp Buku Meratus. Beberapa diantaranya adalah Pagat Batu
Benawa, Manggasang, Banyu Panas Hantakan, Taguran Kuyang (karena letaknya dekat
dengan Taguran Hantu jadi kami namai saja Taguran Kuyang), Taguran Hantu, dan
rumah seni Balai Ramang. Meski tidak langsung terlewati, tapi Balai Ramang
mudah dijangkau dari Basecamp Buku Meratus karena lokasi Kampung Ramang
bersisian dengan Kampung Patikalain. Cukup berjalan kaki dengan trek sedikit
menanjak sekitar 10 menit kita akan sampai di rumah bambu berarsitektur unik
yang dibangun oleh Pak Bambang sebagai tempat belajar dan berkesenian bagi
anak-anak di Kampung Ramang.
Berikut foto-foto obyek menarik yang dilewati ketika berkunjung ke Basecamp Buku Meratus
*lokasi diurut dari yang terdekat ditempuh dari Kota Barabai
Berikut foto-foto obyek menarik yang dilewati ketika berkunjung ke Basecamp Buku Meratus
*lokasi diurut dari yang terdekat ditempuh dari Kota Barabai
Pagat Batu Benawa |
photo taken by Pach Ru Raji Manggasang |
Banyu Panas Hantakan |
makan ikan goreng/bakar di rumah makan Mama Ila, Banyu Panas Hantakan
Salut sama yang punya inisiatif membangun kayak mereka. semoga berkah. :)
ReplyDelete