Minggu, 23 Maret 2016 lalu (late post nih ceritanya), aku bersama
beberapa orang teman mendatangi goa Kudahaya. Waktu diajak ke goa Kudahaya, kukira
goanya tidak terlalu besar meski terdapat aliran sungai di bawahnya. Bayanganku,
di goa ini bisa main air dan tubing seperti di goa Liang Tapah, Jaro, Tabalong,
yang kulihat di foto-foto yang ada di sosial media. Ternyata, goa ini punya
daya tarik yang lebih besar dari itu.
Goa kudahaya berada di Gunung Kudahaya
yang menjadi bagian dari Pegunungan Meratus, tepatnya di Desa Cukan Lipai,
Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tidak banyak
informasi yang bisa kudapat tentang goa ini karena memang bukan goa wisata
seperti halnya goa Batu Hapu. Katanya, dahulu goa ini pernah menjadi tempat
persembunyian para pejuang dari penjajah Belanda.
bentang alam karts yang terlihat dari jalan raya |
jalur yang dilewati |
Akses menuju goa Kudahaya terbilang sulit
karena harus trekking sekitar 1 jam
melewati kebun karet dan hutan Pegunungan Meratus. Selain warga sekitar, goa
ini umumnya hanya dikunjungi oleh pecinta alam atau pejalan yang suka
petualangan. Pengetahuan tentang goa yang masih cetek, pengetahuan fotografi
yang seadanya untuk memotret isi goa, ditambah ketiadaan sinyal provider
telepon seluler membuatku tidak bisa mencatat koordinat lokasi dan ketinggian
goa menggunakan aplikasi android yang aku punya (gak punya GPS), juga
mengabadikan keindahan goa ini dengan maksimal.
jalur yang dilewati menuju goa Kudahaya
jamur kecil di sekitar mulut goa |
Goa Kudahaya |
mulut gua di chamber pertama
Sedikit menaiki dinding goa, kita akan memasuki ruangan kedua. Ruangan kedua menurutku yang paling panjang. Ruangan ini terdiri dari zona fotik dan afotik. Pada zona afotik terdapat flowstone yang cukup besar dan masih basah sehingga mengalirkan titik-titik air. Kita juga harus hati-hati melangkah karena dasar goa bagian ini berupa lubang besar dan dalam dengan aliran sungai di bawahnya. Untuk sampai ke zona fotik kita harus berjalan di bagian pinggir lubang. Pada zona fotik, dasar goa berupa tanah kering sehingga kita bisa beristirahat di bagian ruangan ini.
mulut goa Kudahaya chamber kedua |
Ruangan ketiga yang paling rendah. Untuk sampai ke ruangan ini meski tidak perlu merunduk tetap harus hati-hati dan tetap menyalakan alat penerang karena terdapat banyak stalagtit di langit-langitnya yang rendah. Di ruangan inilah aku melihat flowstone yang tingginya bahkan melebihi tinggi badanku. Aku langsung kegirangan karena ternyata ini adalah flowstone yang fotonya pernah ditunjukkan oleh salah seorang teman cuma dia tidak bilang bahwa fotonya itu diambil di goa ini.
“Aku gak mau bilang nama goanya. Pokoknya kakak ke Barabai dulu, nanti aku ajak kesana,” begitu katanya saat itu. Membuat aku penasaran saja. Ternyata sampai juga aku di goa yang dia maksud meski bukan dia yang menemani aku ke goa ini.
“Aku gak mau bilang nama goanya. Pokoknya kakak ke Barabai dulu, nanti aku ajak kesana,” begitu katanya saat itu. Membuat aku penasaran saja. Ternyata sampai juga aku di goa yang dia maksud meski bukan dia yang menemani aku ke goa ini.
beberapa ornamen gua yang terdapat di goa Kudahaya
Dekat mulut goa di ruangan ketiga terdapat
depresi dengan aliran sungai yang terhubung dengan sungai di ruangan kedua dan
bagian luar goa. Pasti seru kalau bisa menyusuri sungai ini, menggunakan kayak
misalnya. Tapi sebelum ada yang terjun kesana dan mengukur kedalamannya, aku
cukup berpuas hati melihatnya dari bagian goa yang lebih tinggi dan tidak
dialiri air.
coretan yang terdapat di dinding goa |
Aku sempat mengabadikan beberapa macam
ornamen goa (speleotem) yang ada di goa ini. Kondisi speleotem di goa ini masih
bagus. Sayangnya, meski lokasinya cukup terpencil, tidak membuatnya terbebas
dari vandalisme. Pada dinding goa di ruangan pertama sudah terdapat
coret-coretan menggunakan pilok. Tak habis pikir memang. Jauh-jauh masuk hutan,
naik turun tanjakan, melewati genangan air dan batuan kapur, menyisir sungai, belum
lagi terinjak, tergores, atau terpegang duri, ranting, juga tanaman jelatang,
sempat-sempatnya berpikir untuk meninggalkan jejak yang bukannya membuat goa
ini terlihat makin indah tapi justru merusaknya.
Keindahan goa Kudahaya membuatku ingin kembali lagi kesana. Inginnya sih tidak sekadar berkunjung, tapi juga mengeksplorasi/mempelajari lebih jauh tentang kondisi goa ini. Mempelajari ornamen-ornamennya, hidrologinya, biota yang ada di dalamnya, juga potensi dan kebermanfaatan goa ini bagi lingkungan sekitar. Pasti seru! Karena akses menuju goa ini tidaklah mudah, diperlukan persiapan sebelum mendatanginya. Selain bawa perbekalan, jangan lupa bawa perlengkapan caving agar kita safety saat memasuki goa. Pakaian yang dikenakan pun haruslah yang nyaman dipakai beraktivitas di alam bebas, dalam hal ini untuk dikenakan saat caving.
Keindahan goa Kudahaya membuatku ingin kembali lagi kesana. Inginnya sih tidak sekadar berkunjung, tapi juga mengeksplorasi/mempelajari lebih jauh tentang kondisi goa ini. Mempelajari ornamen-ornamennya, hidrologinya, biota yang ada di dalamnya, juga potensi dan kebermanfaatan goa ini bagi lingkungan sekitar. Pasti seru! Karena akses menuju goa ini tidaklah mudah, diperlukan persiapan sebelum mendatanginya. Selain bawa perbekalan, jangan lupa bawa perlengkapan caving agar kita safety saat memasuki goa. Pakaian yang dikenakan pun haruslah yang nyaman dipakai beraktivitas di alam bebas, dalam hal ini untuk dikenakan saat caving.
Ingat! Bawa kembali sampah yang dihasilkan
saat mendatangi goa. Jangan mencoreti ornamen/dinding goa, apalagi
merusak/mematahkannya. Goa perlu dilindungi karena dinding, lantai,
langit-langit, dan habitat goa mudah rusak. Goa merupakan ekosistem yang rapuh,
fitur alam dan budaya yang tak tergantikan, termasuk sumber daya air bawah
tanah yang vital bagi sumber kehidupan. Kita perlu menghentikan kerusakan goa
yang disebabkan oleh perusak (vandal) dan pengunjung yang belum mendapatkan
informasi tentang konservasi goa.
Ka... umpt btkun..., Jalan Goa Kudahaya nih mulai arah Birayang ke Cukan Lipay tuh beloknya kemana ? Brpa kali simpangan ?
ReplyDeletedari Birayang ambil ke kanan arah Kalibaru. Belokan pertama rasanya. ada ja kna kelihatan bukit karstnya, arah situ tu jalannya. cuma kalau ke goa kd pakai guide bisa nyasar.
ReplyDeleteutamakan safety lah. lebih bagus lagi kalau pakai peralatan caving dan cari info dulu tentang apa yang boleh dan kada boleh dilakukan kalau masuk gua :)
Ya... Makasih dulu infonya Ka...
Delete