Sunday, January 29, 2012

Weekend on Malang

Saat adingku bilang dia dan kawan-kawan sekantor mau berlibur ke Malang saat long weekend (21-23 Januari 2012), tanpa pikir panjang aku bilang kepadanya, “Aku ikut ya!” Apalagi ketika itu mereka berencana untuk singgah ke G. Bromo, tempat yang pernah punya kenangan cukup manis untukku bersama seseorang (meski akhirnya batal karena erupsi G. Bromo yang akhir-akhir sering terjadi).

Setelah menyelesaikan studiku di FMIPA Universitas Negeri Malang jurusan Geografi dan kembali ke Banjarmasin, belum pernah sekalipun aku kembali ke Malang. Jadi, tentulah aku mupenk buat ikutan, apalagi segala akomodasi dari keberangkatan sampai kembali lagi ke Banjarmasin ada yang nanggung (hehe..!!). 2,5 tahun berlalu, ternyata banyak perubahan wajah Kota Malang. Aku pangling! Sampai-sampai ketika mau mampir ke Asrama Kayuh Baimbai Putri (asrama mahasiswa milik PemKo Banjarmasin, salah satu tempat yang pernah kuhuni selama di Malang) kami kelewatan gang! Gerbang gangnya berubah. Di seberang gang yang dulunya rumah dan warung pun sekarang berubah menjadi supermarket. Pusat perbelanjaan semakin banyak, pilihan tempat buat makan dengan harga terjangkau kantong mahasiswa namun tetap bisa kenyang dengan suasana cozy makin beragam, kampus-kampus semakin megah, bahkan toko buku diskon langgananku pun semakin luas. Huuuaaaa….. mupenk pingin kuliah lagi di Malang!

Sebenarnya weekend kali ini lebih banyak kami habiskan di Batu (Jatim Park 1, villa keluarganya Pak Topan yang ga jauh dari pemandian air panas Cangar, dan Cangar). Tapi, karena aku punya misi ingin borong buku di toko diskon langgananku dan mampir ke dojo tempat aku dulu berlatih aikido, aku pun bela-belain numpak angkot dari terminal Batu untuk turun gunung. Fiuh, rasanya naik angkot dari dulu sampai sekarang ga berubah! Sesak, pengap, apalagi karena long weekend Batu jadi macet ga ketulungan. Sukses bikin aku ngantuk dan menjadi teramat lapar!

Aku dijemput Didik (rekan traveling & kuliner di Malang) di depan komplek Bumi Asri (aku sempat tinggal selama enam bulan di sana). Hahaha… saat aku bilang lapar dan mau makan, Didik tahu betul kemana harus membawaku ngisi perut sampai kenyang. SS di SoeHat jadi pilihan. Ini sukses bikin adingku yang tetap bersama rombongan di Batu ngiler abis. Soalnya, warung steak ini salah satu tempat favorit kami berkuliner selama kuliah dulu.

-- kalap belanja buku --

Cuma beberapa jam di Malang tentu ga akan mengobati rasa rindu dengan kota yang kadang dingin banget (terutama ketika musim MABA –mahasiswa baru-) kadang terik banget (sampai harus sering mengoleskan handbody lotion untuk menjaga kelembaban kulit) ini. Meski begitu, aku sukses kalap sampai bangkrut karena borong buku di Toga Mas (mission complete jika saja ada stok buku Manusia Setengah Salmon yang selain aku, siswa-siswaku juga nitip beli karena di sana harganya jauh lebih murah daripada di toko buku di Banjarmasin). Sayangnya, selama di sana aku cuma bisa bertemu dengan Didik, Zami, dan melepas kangen dengan ading-adingku di asrama putri (Wenda, Ovie, Eza, Gitya). Ga ketemu arek-arek volcano community, apalagi dengan dosen-dosen. Semoga secepatnya aku bisa kembali lagi ke Malang. Baik sekadar berlibur atau kuliah lagi di sana. Amin.

-- sebenarnya ini kali pertama aku ke Jatim Park, hahaa... --

No comments:

Post a Comment