Monday, May 17, 2010

Kutu Buku

Sebagai seseorang yang terbilang kutu buku, ke toko buku bagiku adalah dilema. Kenapa? Karena sebagai kutu buku kere, pasti mupenk abiz pingin ngeborong banyak buku tapi apa daya duit di dompet gak sembarangan bisa dikeluarin dan kartu ATM gak seenaknya bisa digesek. Makanya, aku malas sering-sering ke toko buku. Setiap ke sana seperti ada keharusan bagiku untuk membelinya, minimal satu!
Rental buku kan banyak. Bisa pinjam, bisa ngirit.

Sayangnya, di rental buku jarang sekali tersedia buku-buku yang aku suka. Rental buku kan kebanyakan menyediakan komik, serial cantik, dan teenlit. Paling banter adanya Harry Potter, Twilight Saga, dan buku-buku tebal nan ‘berat’ karyanya Dan Brow karena banyak penggemarnya. Untuk novel jenis ini biasanya aku pinjam ke teman karena kalau beli harganya amat mahal! (^.^v). Karena aku termasuk orang yang suka membaca buku yang sama berulang-ulang, kalau ada duit kenapa harus pinjam kan?!
Dibaca berulang-ulang?!

Yep! Ada beberapa buku yang gak pernah bosan kubaca. Setiap kali membacanya pun tetap excited walau gak seperti waktu pertama. Contohnya: Test Pack, Istoria da Paz, Travelers Tale, Negeri van Oranje, Pretty Prita, dan Eiffel I’m in Love yang kalau dihitung minimal sudah kubaca 5x.


Hmmm… Sepertinya aku harus cari pasangan yang juga suka baca buku (jadi ingat si Kk… T.T). jadi, sesekali kami bisa share, saling pinjam buku yang kami miliki :D
Anyway, aku suka baca bermacam jenis buku (fiksi-non fiksi, sains-pra karya-religi-komik-deelel). Tapi, umumnya aku kurang suka baca buku/novel yang bahasanya terlalu ‘sastra’ macam karyanya Kahlil Gibran. Aku pernah beberapa kali coba baca, satu minggu gak selesai dan karena bosan beralih ke Harry Potter. Kurang dari seminggu aku selesai membacanya. Padahal, HP jauh lebih tebal daripada bukunya Kahlil! Terserah kalau menilai aku gak mengerti sastra dan gak peka menilai untaian kata-kata bermakna yang dimajaskan sedemikian rupa. Faktanya, aku kurang suka!

Sebagai seorang kutu buku, pastinya aku pendukung jorgan yang berkata bahwa buku adalah gudang ilmu. Buku pembuka cakrawala dunia. Buku memberikan banyak informasi yang gak kita tahu atau pahami. Buku menjadikan manusia berwawasan luas, berpikiran maju, juga bijak. Orang yang banyak bertanya setelah membaca buku bukanlah orang bodoh!* Karena semakin banyak informasi yang diserap, semakin banyak pula informasi lain yang ingin kita ketahui, terinspirasi dari apa yang kita baca (*pengalaman pribadi soalnya!).

Membaca membuatku semangat untuk menulis. Soalnya, setiap kali membaca kisah yang sukses bikin aku terhayut (merasakan mengalami kejadian tersebut secara langsung), aku mupenk! Sejak dulu aku memang ingin menjadi penulis. Sayangnya, sampai detik ini belum ada karya teramat ‘berarti’ yang bisa kuhasilkan.

Aku termasuk orang yang lebih pintar mengungkapkan sesuatu dengan tulisan daripada lisan (padahal aku seorang guru yang harus pintar berbicara di depan banyak siswa). Kegemaran membaca dan menulis menjadi tempatku melampiaskan banyak hal. Tawa, tangis, suka, duka, kesal, kecewa, marah, harapan, impian, cita, cinta. Banyak! (pelampiasan yang positif kan daripada aku mukulin cowok, nyabu, atau loncat dari lantai 3 mall?!).

Membaca dan menulis. Selain bersosialisasi, aktivitas ini membuatku tetap merasa waras!

3 comments:

  1. ada seorang novelis beken indonesia pernah nulis gini membajak adalah kejahatan, meminjam juga adalah membajak...jadi meminjam adalah kejahatan

    ReplyDelete
  2. Membaca adalah laksana mengisi air di teko, dan menulis adalah laksana menuangkan air di teko ke dalam gelas. Membaca saja tanpa menulis seperti menuangkan air ke dalam teko tanpa pernah bisa diminum oleh orang lain karena tidak dituangkan ke dalam gelas. Sebaliknya, menulis saja tanpa membaca, lama kelamaan akan kehabisan ide seperti air di teko yang akan habis jika tidak diisi kembali,

    ReplyDelete
  3. mantap T_T
    bubuhan banjar jua cil langkar'ae
    www.s1pgsd.blogspot.com

    ReplyDelete