Friday, February 13, 2009

Go to Panderman


Semester 1. Aku lupa kapan tepatnya coz aku bukan cewek yang suka nyatat hari”ku di diary. Penasaran mau naik gunung di Jawa, untuk pemanasan, saat kawan” berniat ke Panderman, aku pun gak mau ketinggalan…

Saat itu rencananya ada banyak cewek yang mau ikutan. Tapi ntah kenapa yang akhirnya ikut cuma aku sama Dian. Tapi gpp, sedikit cewek justru menguntungkan bagiku dan Dian coz kalau ada apa” (seperti perlu porter), ada banyak cowok yang bisa diandalkan. hHe… ^.^v

Kami berangkat agak sore. Dari tempat kami turun bus, lumayan jauh berjalan kaki ke posko ‘selamat datang’ di Panderman. Habis magrib, barulah kami trekking menuju puncak Panderman…

Sempat terkecoh c. Gak kayak waktu tracking ke Haratai (Loksado) yang dinginnya masih bisa kutahan dan di sepanjang jalan masih bisa mendengarkan suara air (sungai). Sudah jalannya setapak, di beberapa jalur cukup terjal, licin (apalagi habis hujan!!), dingin lagi! Tapi terhibur juga saat melihat kelap-keip lampu dari kota di bawahnya. Makin terpesona saat melihat kunang-kunang beterbangan. Itu pertama kalinya aku melihat kunang-kunang dengan jumlah sebanyak itu. Banyak pokoknya!!

Dingin menjadi kelemahan terbesarku untuk naik gunung. Sesampainya di puncak, gak terlalu lama setelah tenda didirikan, aku pun tepar. Aku kena hipotermia!! Hipotermia ringan c. Tapi itu juga bikin Dian kalang-kabut coz aku selalu meneriakkan kata “Mama!”. Belum lagi posisiku tidur sering bikin Dian ngeri sendiri (seluruh tubuh kututupi selimut dengan posisi tidur bersedekap. hHa..!!). Untung paginya aku udah sehat. Bisa menikmati pagi yang cerah sambil memandang awan dan kota Batu dan sekitarnya d…

Gak lama kemudian kami turun. Aku sempat tertinggal karena kakiku kedinginan. Untung gak perlu pakai acara dipapah apalagi ditandu (bakal menyedihkan banget rasanya!). Tapi entah kenapa kawan” gak jera tuh mengajakku naik gunung! Tapi berkaca dari hipotermia yang aku derita, mikir ribuan kali deh naik gunung lagi (termasuk kembali ke Panderman!). Petualangan horizontal ok, tapi vertikal?! Mikir dulu kemana. Kalau Bromo atau Ijen mupenk banget tuh…!! Yach, walau sebenarnya pingin banget bisa menjejakkan kaki di puncak Arjuna, Semeru, Rinjani, apalagi Cartenz!!

No comments:

Post a Comment