Monday, February 9, 2009

Be a backpacker at Bali

Sabtu, 14 Juli 2007, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Pulau Dewata. Aku pergi sama 3 kawan dan 1 adik tingkatku di kampus (aku cewek sendiri). Tujuan utama adalah Kota Singaraja, dimana kami akan mengikuti rapat koordinasi Ikatan Mahasiswa Geografi Regional Jawa Bagian Timur di STIKIP PGRI Singaraja yang sekarang berubah menjadi Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSA).


Pergi dari Pelabuhan Ketapang sekitar jam 3 sore WIB. Sesampainya di Pelabuhan Gilimanuk, kami mampir sebentar tuk sholat Ashar lalu cari angkutan di terminal Gilimanuk. Kesan pertamaku, “Ya ampyun, ni terminal kok sepi amat!!” penumpang yang ada bisa dihitung dengan jari dan alhasil hampir Isya angkutan (bus bison) kami baru penuh dan mulai bergerak menuju Singaraja. Selama menunggu di terminal, kami kenalan dengan seorang cowok, Agung namanya. Mahasiswa (DO) ITS yang lagi pulkam.

Benar kata Ibn Battuta. Traveling- it makes you lonely, then gives you a friend.

Sambil sama-sama menunggu kami ngobrol banyak. Cerita pengalaman dia menaiki banyak gunung yang ada di Pulau Jawa, termasuk Gunung Ijen dengan kawahnya yang indah banget (hiks, sayang gak jadi ke sana. Padahal aku pingin banget!!) dan Gunung (Bukit) Panderman (satu-satunya gunung di Jawa yang pernah kunaiki, itupun pakai acara hipotermia ) yang baru aku tau ternyata juga dijuluki gunung kondom coz banyak yang pacaran di sana dan gak jarang banyak yang membuang kondom di sana.
Aku pernah dengar c, tapi gak pernah lihat coz ketika di sana aku gak merhatiin. Di sepanjang jalan naik aku terlalu sibuk merhatiin jalan dan puluhan kunang-kunang yang udah lama banget gak aku lihat. Di puncak aku gak jalan-jalan di sekitar tenda, apalagi ngintip-ngintip orang pacaran. Aku sendiri nangis dan teriak-teriak kayak orang kesurupan gara-gara kedinginan → hipotermia. Besoknya aku terlalu hepi coz bisa lihat kota-kota yang terhampar di bawah gunung. Berdiri sejajar dengan gumpalan awan lagi! Mana sempat aku nyari-nyari kondom bekas, hHe ^.^v

Selesai acara di UNDIKSA, kami langsung meluncur ke Denpasar. Ternyata kami kembali bermasalah dengan angkutan. Di terminal, kami juga harus menunggu sekitar 2 jam hingga si bison penuh baru bisa berangkat. Oich, biaya angkutan di Bali tuh mahal yach?! Gilimanuk-Singaraja aja lebih mahal daripada Malang-Banyuwangi naik kereta. Terbukti lagi ketika kami sampai di Ubung. Mau ke Tuban aja harus meronggoh kocek lumayan bagi kalangan backpacker pas-pasan kayak kami ini. Udah pas-pasan, gak berpengalaman lagi! Untungnya gak ada kendala berarti menimpa kami selain masalah angkutan. Well, di Kuta akhirnya kami memutuskan untuk kemana-mana jalan kaki, termasuk ke Joger. Selama di daerah pantai Kuta, cuman bisa ngiler coz apa daya gak ada duit tuk bergaya ala orang-orang tajir (ngopi di starbuck, makan di resto, shoping pakaian merk terkenal, dan nongkrong di hard rock) ^.^v.

Sayangnya selain duit yang pas-pasan waktu kami di Bali pun hanya sebentar karena harus balik ke KKN-an. Jadi, waktu lewat di Danau Buyan dan Danau Bratan, kami hanya bisa gigit jari karena gak bisa mampir, walau sekedar foto-foto T.T Daerah Bedugul yach yang sering berkabut itu? Waktu lewat sana jadi ingat masa-masa Banjarmasin (kalau kayak beberapa tahun lalu satu Kalsel malah) dipenuhi kabut. Mana dingin banget! Aku sampai menggigil, apalagi saat itu sedang hujan. Mana kakak angkatku yang tinggal di Bali juga gak bisa ngantarin jalan-jalan coz kami ke sana pas hari kerja. So, cuma bisa ketemuan bentar deh.

Bali itu indah banget, terutama di pedesaan dan dataran tingginya. Soalnya daerahnya masih asri. Bentang alamnya menarik banget tuk dipandang. Apalagi jalannya mulus, aspalnya gak pakai acara tambal sulam pula! Yang umat Hindu, di depan rumahnya pasti ada pura. Kata dosenku yang asli Bali, rumah-rumah penduduk Bali gak ada yang melebihi tinggi pohon kelapa (aku lupa alasannya). Sayang saat itu beliau baru saja terbang ke Malaysia tuk melanjutkan studi (kalau beliau ngajar, terutama mata kuliah geografi pariwisata, aku suka banget nyimaknya. Soalnya beliau sering cerita tentang banyak tempat menarik di Indonesia yang pernah beliau datangi). Kalau gak, pasti asik&berkesan banget kalau saat di sana kami jalan-jalan sama beliau.

No comments:

Post a Comment