Saturday, May 10, 2008

My Unforgettable Holiday II (part III)

Going home…

Minggu, 4 Mei 2008

Rencananya c pagi kami balik ke Malang. So, diperjalanan nanti kami bisa mampir”. Tapi, berhubung nunggu ortu Adip yang merupakan donatur touring kami kali ini (^.^v), mau gak mau kami nunggu beliau ‘turun gunung’ dulu baru bisa pulang. Kami sampai bergelimpangan di ruang tamu, depan TV, sampai kamar Adip, TIDUR SIANG!!

Tengah hari perjalanan balik ke Malang dimulai. Di jalan, kami mengisi tenaga dulu dengan mampir ke warung Es Dawet Jabung, khasnya Ponorogo. Nah, di sini kayaknya ada sedikit diskomunikasi antara aku dan es dawet Jabung.

Ai, kanapa bisa kayatu?!

Soalnya aku merasa aneh. Apa yang khas dari es yang terdiri dari santan, air gula merah, dan ketan hitam ini?! Segar c kalau diminum dingin, tapi kalau kayak es dawet biasanya (ada dawetnya) kan lumayan mengganjal perut coz ketan hitamnya sedikit banget!! Mana stok jajanan tradisionalnya habis. Untung ada pisang goreng. Tapi, pas hal ini kuceritain ke Mita, dia bilang mungkin saat itu dawetnya habis. Biasanya selain ketan hitam, ada dawet dan nangkanya juga kok, kayak es dawet pada umumnya. Nah?! Trus kalau habis kenapa warungnya gak ditutup sementara (“.)?! Aku kan jadi salah kaprah. Mana di Tulungagung lagi” aku gak bisa menikmati dawet serabi :”(

Lagi” si Win berulah (guys motor kalian tuh sebelum berangkat di cek dulu gak c , kondisinya?!). Kali ini bannya bocor. Masih di Ponorogo, yang nama daerahnya ada O2nya (namanya juga pelupa, jadi sering kali lupa ^.^v). Akhirnya lagi” kami badadai di tepi jalan (gak juga c coz akhirnya aku pergi ke masjid, shalat Zuhur-Ashar dijamak qhasar).

Guys, kalian gak merasakan traumatikku ya pasca kecelakaan ya?! Aku kan sudah memohon pada kalian kalau jalan gak usah pakai ngebut. Tapi, gak cuma di jalanan sepi, di tengah kota, di pemukiman ramai, di jalanan berkelok (di sisinya jurang), tetap saja jalan 80an km/jam. Agak nyaman dan terhibur saat beristirahat di alun” Kota Tulungagung yang bersih dan rindang (ada free hot spotnya juga euy!!). Tapi ketika melanjutkan perjalanan lagi, asli!! (bagus c, aku jadi gak ngantuk), sepanjang perjalanan aku dibuat sport jantung. Gak Adip/Yovi/…, Dikin pun hampir saja membuatku mengalami kecelakaan lagi. Aku sampai nangis saking streznya. Ketika beristirahat di bendungan Johor, Karang Kates pun aku hanya diam. Jujur, aku trauma kalau harus motoran sama kawan” geografi lagi.

Guys, kalau aku kenapa” lagi, belum tentu Allah ngasih aku kesempatan to menghirup udara duniawi. Belum tentu aku masih punya nyawa cadangan (yang sama Edo ketika aku bilang mengumpulkan nyawaku yang beterbangan dulu baru bangun, to shalat Subuh diplesetin jadi, “Makanya nyawa tuh jangan dibuang2, timbul setiap pagi mengumpulkan dulu”). Alhamdulillah, ba’da Isya kami sampai dengan selamat di asrama/kost/kontrakan/rumah masing”.

Selama touring aku juga hepi banget coz setiap hari aku kontakan ma Edo. Sampai” Arifah berkomentar, “Perasaan mau tidur, aku terbangun tengah malam, bangun tidur, mba Farin SMSan to’ kerjaannya.” Aku harap hal ini bisa berlangsung terus. Bahkan ketika pulkam, aku bisa sama Edo lagi.

No comments:

Post a Comment