![]() |
Pulau Bakut dilihat menggunakan Google Earth |
![]() |
Pintu masuk Taman Wisata Alam Pulau Bakut |
![]() |
bekantan (Nasalis larvatus) |

Pohon rambai banyak terdapat di sini. Pohon rambai sangat penting bagi keberadaan bekantan. Tegakannya menjadi habitat dan pucuk daunnya merupakan makanan utama bekantan. Pohon rambai dapat tumbuh tinggi. Puncaknya bisa terlihat dari jembatan. Jadi, tanpa singgah ke Pulau Bakut, pada waktu-waktu tertentu kita bisa melihat bekantan yang asyik nongkrong di pohon rambai dari Jembatan Barito.
![]() |
pemandangan TWA Pulau Bakut dari menara pandang |
How to get there?
Kali pertama berkunjung ke TWA Pulau Bakut (akhir tahun 2018), aku pergi bersama teman-teman sekantor dengan carter kelotok. Kali kedua, aku pergi lewat jalur darat sampai ke Jembatan Barito lalu menyeberang dengan kelotok untuk sampai ke dermaga TWA Pulau Bakut.

Pilihan untuk menyeberang ada 2. Bisa lewat bawah jembatan yang ada helipad (dari arah Banjarmasin), bisa juga lewat bawah jembatan dari arah Kuala Kapuas. Bagi yang ingin sekalian menyisir separuh Pulau Bakut, kusarankan menyeberang dari dermaga bawah jembatan dari arah Banjarmasin. Harganya Rp 20.000 pp/orang. Sekarang di dermaganya ada tulisan "Jembatan Barito". Jadi, bisa foto-foto di sana sebelum atau setelah menyeberang. Peluang melihat bekantan dari dekat juga lebih besar karena mereka tinggal di kawasan pinggiran pulau yang terdapat pohon rambai, bukan di sekitar titian hutan mangrove yang ada di dalam kawasan TWA Pulau Bakut. Bagi yang takut naik kelotok (kelotoknya kecil, muat 8-10 orang dan biasanya tidak disediakan pelampung), kusarankan naik dari dermaga bawah jembatan dari arah Kuala Kapuas karena jalurnya lebih pendek. Harganya pun lebih murah, Rp 10.000 pp/orang).
Waktu buka TWA Pulau Bakut sampai jam 5 sore, ya...
Pilihan untuk menyeberang ada 2. Bisa lewat bawah jembatan yang ada helipad (dari arah Banjarmasin), bisa juga lewat bawah jembatan dari arah Kuala Kapuas. Bagi yang ingin sekalian menyisir separuh Pulau Bakut, kusarankan menyeberang dari dermaga bawah jembatan dari arah Banjarmasin. Harganya Rp 20.000 pp/orang. Sekarang di dermaganya ada tulisan "Jembatan Barito". Jadi, bisa foto-foto di sana sebelum atau setelah menyeberang. Peluang melihat bekantan dari dekat juga lebih besar karena mereka tinggal di kawasan pinggiran pulau yang terdapat pohon rambai, bukan di sekitar titian hutan mangrove yang ada di dalam kawasan TWA Pulau Bakut. Bagi yang takut naik kelotok (kelotoknya kecil, muat 8-10 orang dan biasanya tidak disediakan pelampung), kusarankan naik dari dermaga bawah jembatan dari arah Kuala Kapuas karena jalurnya lebih pendek. Harganya pun lebih murah, Rp 10.000 pp/orang).
![]() |
titian yang dibangun di separuh pulau membantu pengunjung melihat isi Pulau Bakut |
Kami kemarin kesorean. Beruntung pak petugasnya masih ada dan tidak keberataan kami masuk meski sudah waktunya pulang.
HTM Rp 5.000 orang (lupa merhatiin HTM untuk wisatawan mancanegara dan sepertinya HTM sekarang naik jadi Rp 10.000/orang).
HTM Rp 5.000 orang (lupa merhatiin HTM untuk wisatawan mancanegara dan sepertinya HTM sekarang naik jadi Rp 10.000/orang).
No comments:
Post a Comment