Pulau Sembilan merupakan nama sebuah
kecamatan yang berada di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kecamatan Pulau
Sembilan terdiri dari banyak pulau kecil, antara lain Marabatuan sebagai
ibukota kecamatan, Danauwan, Payungpayungan, Sarang, Maradapan, Matasirih,
Janda, Pamalikan, dan Kalambau. Pulau-pulau ini ada yang berpenghuni, ada pula
yang tidak atau hanya menjadi persinggahan para penduduk yang mayoritas
bermatapencaharian sebagai nelayan ketika menangkap ikan.
Pada tanggal 4–8 Mei 2016 tadi, saat libur
akhir pekan yang cukup panjang dan kondisi laut sedang teduh, ber-25 dengan kawan-kawan
yang tergabung di komunitas South Borneo Travellers dan admin @visitkalsel,
kami melakukan perjalanan untuk mengeksplorasi keindahan beberapa pulau yang
ada di Pulau Sembilan. Bagi beberapa kawan seperti bang Ferdy, bang Deddy, bang
Eko, Atie, Faisal, Arif, dan Dwi, perjalanan ke Pulau Sembilan ini bukan yang
pertama. Dua tahun lalu, bersama SBTers* lainnya, mereka sudah mengunjungi
beberapa diantaranya.
Rasa penasaran untuk bertandang ke Pulau
Kalambau yang menjadi pulau paling selatan di wilayah Kalimantan serta
keindahan pantai dan bawah lautnya lah yang membuat mereka ingin kembali ke
Pulau Sembilan. Lokasinya yang jauh dan terpencil memang menjadikan pulau-pulau
di Kecamatan Pulau Sembilan jarang didatangi untuk kegiatan wisata. Oleh karena
itu, perjalanan ke Pulau Sembilan harus direncanakan sebaik mungkin agar tidak
mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
Karena ceritanya cukup panjang, aku akan membagi ceritaku ini dalam 3 bagian. selamat membaca... :)
*SBTers =
sebutan kami untuk para suhu dan anggota South Borneo Travellers
Rabu, 4 Mei 2016
Menggunakan taksi colt yang sudah kami
pesan beberapa hari sebelumnya, kami berangkat dari Banjarmasin sekitar pukul
12 siang menuju dermaga Pagatan. Sampai disana, sambil memindahkan barang ke
kapal nelayan yang juga sudah kami pesan jauh-jauh hari, kami melaporkan
keberangkatan kami ke Kantor Unit Pengelola Pelabuhan Tanah Bumbu yang berada
di dermaga. Hal ini dilakukan untuk memudahkan koordinasi apabila terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan selama kami melakukan perjalanan.
kapal nelayan yang kami sewa dalam SBTers explore Pulau Sembilan |
Perjalanan dari dermaga Pagatan sekitar
pukul 10 malam. Tujuan pertama kami adalah Pulau Kalambau yang merupakan pulau
paling selatan di wilayah Kalimantan. Namun, di perjalanan nanti kami akan
singgah di Pulau Marabatuan untuk menjemput seorang teman yang sudah terlebih
dahulu pergi kesana.
Kamis, 5 Mei 2016
Pulau Marabatuan
115o48’15” BT – 04o22’06” LS
Kami sampai di Marabatuan sekitar pukul 7
pagi. Perahu merapat di dermaga dan kami pun menjejakkan kami di pulau utama
yang ada di Kecamatan Pulau Sembilan. Terdapat dua desa di pulau ini, Desa
Tengah dan Desa Tanjung Nyiur. Desa Tengah berpenduduk 1.371 jiwa dengan luas
wilayah 0,40 km2, sedangkan Desa Tanjung Nyiur berpenduduk 2.019
jiwa dengan luas wilayah 0,56 km2. Sebagai ibukota kecamatan, Pulau Marabatuan
memang ramai. Sarana pendidikan sudah tersedia dari jenjang TK sampai SMA.
Fasilitas lainnya, untuk kesehatan terdapat satu puskesmas dan dua polindes.
Untuk sarana penerangan menggunakan PLTD yang dikelola secara profesional oleh
PT PLN sejak tahun 1995 meski hanya dapat dinikmati mulai dari pukul 6 sore
hingga 6 pagi. Terdapat juga dua tower provider jaringan telepon selular yang
sangat membantu komunikasi penduduk di pulau ini meski sinyalnya naik turun.
Seminggu sekali ada kapal perintis yang singgah dan inilah satu-satunya
transportasi umum yang dapat digunakan penduduk untuk bermobilisasi dari dan ke
Pulau Laut (Kotabaru).
pagi di dermaga Pulau Marabatuan |
buku bacaan untuk rumah baca di P. Marabatuan |
Kesempatan menjejakkan kami di Pulau
Marabatuan kumanfaatkan untuk bertemu Timor, temanku yang mengajar di
satu-satunya SMA yang berada di Kecamatan Pulau Sembilan. Sebelum berangkat,
dia minta dibawakan buku-buku bacaan untuk mengisi taman baca yang ada di Pulau
Marabatuan. Alhamdulillah, donasi buku-buku bacaan yang dititip ke Coin a Chance! Banjarmasin masih cukup banyak sehingga permintaannya tak sulit untuk
kuiyakan.
Matahari beranjak naik. Pukul 10 pagi kami
melanjutkan perjalanan menuju Pulau Kalambau yang yang dapat ditempuh dengan
waktu sekitar 6 jam.
Pulau Sarang
Pulau Sarang merupakan salah satu pulau
tidak berpenduduk di gugusan Pulau Marabatuan. Dinamakan Pulau Sarang karena di
pulau ini terdapat sarang burung walet yang pintu masuknya hanya dapat diakses
melalui celah di dasar perairan pulau.
Pulau Sarang adalah pulau berbatu dengan
hamparan rerumputan dan beberapa pohon beringan laut di atasnya. Kami tidak
singgah ke pulau ini. Hanya lewat, memandanginya dari kapal dalam perjalanan
menuju Pulau Kalambau.
Pulau Kalambau
115o22’26” BT – 04o55’07” LS
Pulau Kalambau merupakan pulau terdepan
dari Kabupaten Kotabaru yang berbatasan dengan Laut Jawa. Pulau batuan karts dengan
luas kurang lebih 700 ha ini berada sekitar 10 mil dari Pulau Matasirih dan 20
mil dari Pulau Marabatuan.
mengisi perjalanan panjang dengan main uno! |
Perjalanan dari Pulau Marabatuan ke Pulau Kalambau sekitar 6 jam. Lama dan bisa jadi membosankan apabila tidak bersama orang-orang yang memiliki rasa humor yang tinggi dan menyenangkan. Alhamdulillah, SBTers itu gokil dalam setiap kesempatan. hahaha....
Perahu kami yang berukuran cukup besar
tidak dapat merapat ke pantai sehingga untuk mencapai daratan harus berenang
terlebih dahulu. Namun, tujuan kami ke pulau ini memang tidak untuk mendarat. Perahu
melempar jangkar di salah satu sisi pulau. Dari kapal, kami seperti mendengar
adanya guguran air. Menurut kapten kapal dan ABK, di pulau itu memang terdapat
air terjun kecil. Namun, rimbunnya semak belukar diselingi pepohonan, ditambah
informasi bahwa Kalambau merupakan pulau endemik malaria membuat kami enggan untuk
mendatanginya.
underwater P. Kalambau (photo by Ryan) |
snorkeling di P. Kalambau (photo by Fathur)
|
assalamualikum...itu bukunya dapat dari mana
ReplyDeleteBukunya kemarin beli di Gramedia. Ensiklopedia Populer Pulau-pulau Kecil Nusantara yang edisi Kalimantan Selatan Antara Laut Jawa dan Selat Makassar. terbitan Kompas.
ReplyDeletekira2 bukunya masi ada engga...aku orang paulau sembilan juga..
ReplyDeletekurang tau. coba aja cek ke gramedia Veteran atau Duta mall.
ReplyDeleteatau kl kdd ke Banjarmasin, coba aja pesan di toko buku online. aku biasanya pakai bukabuku.com, gramedia online jua ada. tergantung mana yg lebih disuka.
mudah2an daku bisa sampai jua di pulau kalambau amiinnn... blog nya bagus, cerita tripnya bikin jealous ... semangat terus po ngetrip dan nulis travel storynya. kapan kapan kita kopdaran di banjar lah
ReplyDeleteaamiin. iya, mpo. mudahan kna kita bisa betamuan.
Deletemudah2an juli ni ada jalan n rezeki kesana.,, amiiinn
ReplyDeleteMba kalo dari batu licin ke pulau sembilan ada angkutan umumnya gak?
ReplyDeleteMemang pulau sembila/marabatua yg paling indah menurut saya,semoga kalo masih ada umur dan rejeki saya dan keluarga mau singgah ke pulau tersebut..
ReplyDeleteMudah2an saya dan keluara bisa singgah lagi di pulau tersebut
ReplyDelete