Aku mulai dilanda kegalauan (hahahaa....). Maka, kurangkailah entah apa namanya yang akan tersaji di bawah ini. Aku sendiri kurang yakin apakah ini perasaanku yang nyata atau hanya sekadar mengarang cerita. Kubiarkan saja, mumpung jemariku sedang rukun dengan sudut otak yang mendektekan kata-kata.
Remembering You (again)
Membicarakanmu entah kenapa tak pernah ada bosannya bagiku. Mungkin karena di semestaku kau lah yang terindah meski tak tergapai. Sesekali kita beriringan. Sesekali aku melihatmu di sudut jalan. Namun, tak pernah lagi mata kita berpandangan. Tak lagi sungging senyum terkembang. Hanya seribu diam yang ada. Mungkin, bagimu, aku tak lagi nyata.
Banyak yang datang dan pergi, bahkan tak kembali. Beberapa kusesalkan, beberapa kubiarkan. Tentunya banyak dari mereka kuharapkan tetap tinggal atau kembali suatu hari. Karena tanpa mereka, aku bukanlah siapa-siapa. Tanpa mereka, aku merana mengenangmu.
Teruntuk dirimu, aku masih di sini, berharap kamu kembali. Kurindu tatapanmu yang angkuh namun ramah. Kurindu tawa sinismu yang terdengar renyah. Kurindu senyummu, kurindu genggaman tanganmu. Aku rindu menjadikanmu alasan kebahagiaanku.
Confusion on Saturday night:
Dear someone… Could I to be with you?!
No comments:
Post a Comment