Friday, December 12, 2008

Bolehkah Berkata Tidak?!

Kenapa yach kalau ada cewek yang say no to poligami (terutama poligini) dibilang dia tuh cewek yang pemahaman agamanya kurang?

Apa karena kebanyakan Ce yang pemahaman agamanya bagus (contoh: Teh Ninih) take it easy aja dipoligini?!

Tak bolehkah cewek say no to poligini (baca: tidak mau dipoligini bukan berarti poligini tuh gak boleh) kalau baginya poligini itu adalah sesuatu yang gak sesuai 'enak'?!

Apa cewek yang gak mau dipoligini itu selalu gak punya pemahaman agama yang bagus?

Apa Dewi Yull yang lebih rela bercerai daripada dipoligini bukan contoh perempuan yang baik?!

Apa boleh cewek yang pemahaman agamanya bagus say no to poligami alias gak mau dipoligini walaupun agama membolehkan?! (Poligini tuh ‘boleh’ kan, bukan ‘wajib’?! Persyaratannya juga gak mudah kan?!)


Sebagai cewek rasanya ‘terganggu’ juga kalau ada yang berucap:

“Kalau gak paham agama dan gak ngerti hukumnya jangan sok berpendapat. Kalau pingin poligini dan merasa mampu kenapa gak, lakukan saja.”

Well, pemahaman agamaku memang gak bagus dan aku tuh terbilang ‘feminis’. Tapi kenapa untuk hal seperti ini cewek jarang dilibatkan?! Memangnya cewek gak ada hak suara dalam hal ini?

Bagiku akan lebih bijak kalau ada yang berucap gini:
“Istriku saja gak masalah aku berpoligini kenapa jadi kalian yang ribut?!”

3 comments:

  1. Poligami memang dibolehkan ajaran agama islam tapi... Itu bagi orang yg mampu dalam arti kata mampu segala2nya... Mampu adil bijaksana tapi apa masih ada jaman sekarang orang yg kaya gitu ???

    ReplyDelete
  2. umpat baucap sadidikit lah.. aturan atawa suruhan agama tu ada nang pas lawan nafsu kita. ada jua nang kada pas lawan nafsu kita. jadi mun pina kada pas lawan nafsu, asa handak indah tarus ham... mah!
    mun balilihat wahini, pina badayau bibinian pang daripada lalakian. kalu kaina ada bibinian nang kada dapat laki asa kasian jua kalu.

    ReplyDelete
  3. salam kenal. aku salut kamu mengangangkat masalah poligami seperti itu. memang menurut Islam poligami itu bukan wajib, bukan sunah tetapi boleh demi kebaikan. n juga dari pada berzina + dirongrong oleh selingkuhannya akan dibuka rahasianya kalau tidak memenuhi permintaannya seperti dalam sinetron n malah banyak sudah kenyataan terjadi seperti itu + juga kalau anaknya lahir jadi tidak jelas akta lahirnya??? kan jadi susah n derita??? sekali lagi pendapat kamu itu menurutku sangat oke.

    ReplyDelete