Saturday, January 19, 2008

BUUUUUAH

Di antara buah-buahan berikut:
  1. Kasturi (Mangifera casturi)
  2. Hambuku (Mangifera spp)
  3. Hambawang (Mangifera foetida)
  4. Pampakin (Durio kutejensis)
  5. Mundar (Garcinia spp)
  6. Pitanak (Nephelium spp)
  7. Tarap (Arthocarpus rigitus)
  8. Kopuan (Arthocarpus spp)
  9. Gitaan (Leukconitis corpidae)
  10. Rambai (Sonneratia caseolaris)
Buah manakah yang pernah kamu makan? Minimal, buah manakah yang pernah kamu lihat? Mungkin ada banyak yang pernah melihatnya, pernah memakannya. Tapi banyak juga yang pasti belum mengetahuinya. It’s true. Aku sendiri pun begitu.
  1. Kalau anak Kalsel gak pernah makan kasturi itu terlalu. Soalnya kasturi maskot flora Kalsel.
  2. Hambuku? Aku pernah tahu gak ya?!
  3. Hambawang sudah lama banget aku gak memakannya.
  4. Pampakin? Buah ini merupakan sumber B-karoten dan antioksidan kuat. Kalau jenis durian aku memang gak doyan (nyicip okelah...). Padahal mahal yach. Pulkam Idul fitri kemarin saja dosenku sampai nitip beliin lampuk. Tapi ini masih lumayanlah dibandingkan tiwadak (cempedak). Entah kenapa aku anti banget sama buah ini. Kalau mama maulah gaguduh tiwadak, pasti yang kumakan galapungnya doank :p
  5. Pulkam tadi aku lihat mundar sudah banyak yang jual. Sudah musim. Tapi jujur aku belum pernah makan. Mungkin kemarin itu pertama kalinya aku lihat penampakan buah mundar sehingga dengan polosnya aku tanya sama mamaku. “Ma, buah yang kayak tomat tuh buah apaan? Di jalan tadi ulun lihat banyak yang jual lo ma,” parah kan?!
  6. Pitanak? Same with hambuku. Aku pernah tahu gak ya?!
  7. Tarap pas aku pulkam tadi juga sudah musim. Berhubung gak doyan, waktu makan di rumah Etty dengan jujur aku bilang sama mamanya, “Ma, ulun gak makan tarap. Gak suka!” jadi aku makan dengan lauk pais iwak kulacingan (lupa aku Etty ma Dian bikin istilah apa untuk pais itu).
  8. Kopuan dari gambar yang aku lihat di buku Rawa Lebaknya Pak M. Noor sih +- tarap. Tahu deh…
  9. Kalau gitaan yang aku tahu adanya di daerah HSS. Soalnya selain anak HSS jarang banget ada yang tahu. Aku pun selalu mendapatkannya di sana. Tahu deh sebenarnya persebaran buah ini ada di mana saja. Sudah lama banget aku gak makan buah ini. Enak. Masam-manis gitu deh rasanya. Gitaan juga sumber pigmen anthocyanin dan B-karoten.
  10. Yang terakhir adalah rambai, makanannya para warik dan bekantan (gak juga dink! Soalnya manusia juga banyak yang suka/pernah makan, termasuk aku :p). Buahnya mirip langsat. Masih saudara gitu deh. sudah lama aku gak pernah lihat. Terakhir memakannya pun waktu masih SD (langsat saja aku udah lama banget gak pernah makan, maras!).
Kenapa tiba” aku ngomongin buah”an ini? Sekarang lagi musim buah. Yap! Buah”an ini juga bisa dibilang buah”an rawa Kalimantan. Sayangnya, banyak dari buah”an ini dan banyak buah”an lainnya yang khas rawa ataupun daratan biasa (seperti namnam, ramania/gandaria, binjai, kapul, balangkasuwa, limpasu, dll) gak dikenal orang banyak (sekali lagi, termasuk aku. Idul Fitri kemarin saja untuk pertama kalinya aku lihat saudaranya papari. Kulitnya kayak bilungka (mentimun), tapi dalamnya kayak papari).
Banyak dari buah-buahan ini pun merupakan buah”an langka. Susah banget mencari referensi tentang buah-buahan ini, baik gambar, fisiologi, habitat, juga kegunaannya (selain untuk dimakan). Mungkin +- dengan susahnya mencari mereka di alam (di rumah aku punya pohon namnam tapi masih kecil. Di pot pula! Kalau binjai, selain enak untuk campuran sambal -> pengganti asam/ramania, ingatin aku waktu sama kawan” PMR spensix nyasar di Loksado. Kami sempat masuk hutan yang banyak banget pohon binjainya. Buahnya besar” lagi!). Kenapa ya? Apa karena kebanyakan pohon ini gak sengaja dibudidayakan alias tumbuh liar?! Padahal nilai ekonominya kan lumayan.
Ada baiknya sebagai generasi penerus kita tahu, melestarikan, bahkan kalau mampu menggali potensi buah”an ini. Kalau sampai punah kan sayang banget. Kapan ya kita beramian ekspedisi buah”an khas Kalimantan?! Pasti seru!!

5 comments:

  1. Hai Rina,

    Kayaknya Gitaan itu bukan Leukconitis corpidae tapi Willughbeia angustifolia ya?
    Kalo ada biji buah ini, saya mau doong :-)

    ReplyDelete
  2. so what? Gak bisa makan tiwadak? Aduh duh... payahnya ae...

    ReplyDelete
  3. Tolong jaga dan lestarikan alam hutan Loksado dari penambang-penambang yang hanya menginginkan uang dan harta tanpa memikirkan kerusakan hutan nantinya.
    Hutan yang indah ini adalah warisan untuk anak cucu kita di masa depan.

    ReplyDelete
  4. apa nyamannya tiwadak. lenyak kd jelas wan eneg tu :p

    nyaman gitaan atau ramania atau namnam. hehehe....

    yach, sm aja lah kl ada org yg kd ktju trz padah, apa nyamannya stroberi. masam kd jelas...
    tp bagiku, tu buah asam" yummy... :D
    atau buah naga, hambar, manis, asam kd jelas. atau buah tomat yg d jus. tp bagiku, nyam... :D

    ReplyDelete
  5. yg paling mudah bertindak yg begana di sekitar sana karena tiap hari merasakan kypa dampaknya.
    yg jauh, selain mendoakan smga juga bs berupaya.
    stake holder, jgn coba bilang ini demi kemakmuran rakyat. eksploitasi boleh, tp jgn kebablasan. udah lama kan jargon pembangunan berkelanjutan dipegang oleh Indonesia...

    ReplyDelete