Tuhan memiliki cara
sendiri untuk menemukanmu dengan orang-orang baru yang mampu membuatmu
tersenyum dan laugh uncontrollably*
Surakarta. Ini kali kedua
aku menginjakkan kaki disana. Meski lagi-lagi bukan untuk berwisata.
Rabu
(9/11) subuh, travel yang membawa
aku, kak Ilham, dan Wahyu sampai di Riyadi Palace Hotel, tempat kami akan mengikuti
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) sebagai prasayarat mendapatkan
sertifikasi guru selama sepuluh hari. Karena belum bisa check in, kami beristirahat di musholla hotel untuk sholat subuh
dan rebahan sebentar.
Pagi
itu, kami mendapat pemandangan cukup unik dari jendela musholla. Ada lokomotif
lewat di depan hotel. Padahal, Jalan Slamet Riyadi merupakan jalan besar namun
di sisi jalannya terdapat rel kereta api yang masih difungsikan (maklum, keberadaan
alat transportasi berupa kereta api baru akan ada di Kalimantan Selatan beberapa
tahun lagi).
Belum
bisa check in, jadi kami pun belum
dapat sarapan hotel. Kami bertiga menyisir jalan di sekitar hotel untuk mencari
warung yang buka, sambil menikmati pagi di Kota Surakarta (kalau di Malang jam
segitu masih mamadar* karena jadwal
kuliah kami kebanyakan dimulai jam 8.45 wib, hahahaa….). Sayangnya, belum ada warung
yang buka (._.”). Gerobak nasi kucing akhirnya jadi perhentian kami untuk
sarapan kala itu. Excited juga sih
karena itu kali pertama aku makan nasi kucing. Seingatku, Wahyu habis tiga
bungkus. Kak Ilham dua bungkus. Aku sih kalem, satu bungkus (tapi plus bakwan,
gorengan, dan milo panas :p).
Tidak
lama setelah kami balik ke hotel, resepsionis mempersilakan kami check in. Karena
sekamar diisi bertiga, rombongan/kontingen PLPG Kalsel yang terdiri dari empat
perempuan dan dua laki-laki akhirnya harus berbagi. Mba Fe, Azimah, dan ka Latifah
yang sudah terlebih dahulu datang tetap bertiga. Wahyu dan ka Ilham berdua
(yang kemudian sharing kamar dengan
pak Andi), aku yang awalnya sendirian kemudian mendapat kawan sekamar yaitu mbak
Poni dan mbak Chris.
Pembukaan
berjalan dengan lancar. PLPG UNS tahap 3 ini ternyata terdiri dari tiga rombel/kelas.
Dua kelas mapel Bahasa Inggris, satu kelas mapel geografi. Kami menjadi
satu-satunya kontingen dari luar Jateng-DIY. Berasa spesial sekaligus grogi. Tapi
berdoa semoga bisa berbaur dengan peserta lainnya dan dapat mengikuti PLPG
dengan baik.
Day by day…. Mengikuti PLPG ternyata tidak semenegangkan yang
dibayangkan sebelumnya. Kala itu, aku teringat obrolan dengan mama lewat
telepon saat mengetahui bukannya dapat di ULM atau UM, malah PLPG-ku LPTKnya dapat
di UNS.
Curhatku ke mama waktu itu: kalau dapat di ULM, aku bisa sekalian pulkam (seperti Anisah, Hayuna, dan Linda). Instruktur/dosen pengajarnya pun aku kenal, jadi tidak mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan mereka. Kalau dapat di UM, selain gak perlu pergi ke luar kota, dosen pengajarnya pun aku kenal karena yang ngajar pastinya dosen-dosen yang pernah mengajariku selama kuliah di UM. Tapi mama malah bilang: ah kamu, pulang melulu yang dipikir. Kan bagus, bisa jalan-jalan ke Solo. Lagian, kamu kan belum pernah belajar di UNS. Kan asyik dapat pengalaman baru.
Mom’s right! (why she always right?!). Mungkin kalau curhat ke abah dijawabnya juga sama. Semakin banyak memiliki tempat untuk belajar, semakin banyak pengalaman yang didapat. Semakin banyak punya guru, semakin banyak ilmu yang didapat.
PLPG ini memberiku hal tersebut. Saat mengikuti kegiatan pendalaman materi (dari Pak Gamal, Bu Rahning, dan Pak Singgih), aku merasa seperti sedang mengikuti perkuliahan. Alhamdulillah, dapat ilmu dari dosen yang luar biasa. Pak Joko yang awalnya kutakuti pun ternyata saat peer teaching amat memudahkan. Peer teaching yang kutakuti pun akhirnya dapat kulalui dengan nyaman. Terima kasih, pak, bu. Senang bisa mendapat ilmu dari kalian meski hanya sebentar.
suasana belajar yang serius tapi santai (^_^)
Berbeda
dengan PLPGnya kawan-kawan di ULM yang berasa reunian kuliah, PLPG-ku diisi
dengan wajah-wajah yang baru kukenal (selain sesama Kalsel tentunya). Jangankan
kawan kuliah (sesama UM), kawan kenal di IMAHAGI pun gak ada. Aku malah terbilang peserta termuda di kelas
karena yang lainnya ternyata banyak berasal dari jalur K2. PNS-nya baru
sebentar tapi masa kerjanya (honorer) sudah dimulai bahkan ketika aku masih
duduk di bangku sekolah. Lagi-lagi aku diingatkan untuk bersyukur. Ada banyak
kemudahan diberikan kepadaku sejauh ini (meski menjalaninya juga gak semudah
kelihatannya, hee…). Bahkan, meski sedang tugas belajar, kami diberi izin untuk
mengikuti PLPG.
Selama
mengikuti PLPG, alhamdulillah gak ada yang jahat sama aku (hehehee…). Selama
disana, aku lupa dengan tugas kuliah (termasuk proposal tesis yang belum
rampung, hiksss…) dan kerjaan yang deadinenya
sebentar lagi. Sukses juga lupa dengan seseorang yang sepertinya ingat kepadaku
pun tidak (ngenes!). Kerjaanku di PLPG ya duduk manis mendengarkan instruktur,
menahan kantuk (hehehee….), belajar sambil nonton tv/internetan (kalau di
kamar), tekun mengerjakan RPP dan media yang akan dipakai untuk peer teaching (halah), dan berbagi
cerita, pengalaman, juga ilmu bersama peserta lainnya J. Alhamdulillah, semua baik dan sayang sama aku
(kalaupun ada yang gak juga tak mengapa). Bahkan, aku sering digoda karena statusku
yang masih single (entah harus senang
atau sedih). Pas aku sakit, beberapa orang bahkan menawarkan diri untuk
mengeroki punggungku supaya cepat sehat. Thanks
untuk semua yang sudah perhatian saat aku sakit (terharu). Spesial thank to mbak Poni, kawan sekamarku, yang tiap pagi
bangunin aku dan ngeroki aku dikala sakit. Maaf, mestinya mbak fokus belajar,
gara-gara aku nonton film akhirnya keikutan fokus lihat tv. Maaf, meski
janjinya menemani belajar akunya malah ketiduran. Heee… (^o^v)
![]() |
setelah ujian peer teaching geografi rombel 1.3 |
Seringnya memang saat mau berpisah atau sudah berpisah harga kebersamaan itu baru terasa. Mungkin karena pas awal bertemu masih beradaptasi, saling mengenal, masih jaim-jaiman. Tapi, semoga meski sudah kembali ke daerah masing-masing, berkumpul dengan keluarga dan kembali sibuk dengan rutinitas, silaturahim dapat terus terjaga. Semoga semuanya sukses menjadi guru profesional yang menjadi teladan dan inspirasi tak hanya bagi murid-muridnya, tapi juga bagi banyak orang.
Ulun pasti kaina karindangan lawan bubuhan
pian J
Saya
pasti akan rindu dengan kalian semua J J J
PLPG Geografi tahap 3
Universitas Sebelas Maret. Surakarta, 9 – 19 November 2016.
Terima kasih untuk keluarga,
SMATENERS, GeoSong, kawan-kawan, dan semua yang turut mendoakanku selama
mengikuti PLPG. Alhamdulillah, dapat menjalani PLPG dengan baik dan lulus! Love
you, all :* J
*laugh uncontrollably (potongan quote
pajangan yang ada di AM-PM Café Purwosari, gak jauh dari hotel.
*mamadar (melanjutkan
tidur pagi, bangun untuk sholat subuh kemudian tidur lagi, mbangkong lah kalau Bahasa Jawa-nya, heee….)
No comments:
Post a Comment