Monday, September 28, 2009

Reuni Akbar SMPN 6 Dahlia Banjarmasin

Alhamdulillah, walaupun kerjaan di sekretariat masih ada tapi acara puncak reuni akbar SMPN 6 Dahlia, SMP tercinta selesai telah digelar. Terbayar sudah kerjaan berat para panitia (sampai harus begadang dan nginap di sekretariat) karena acara reuni ini sukses berat!! (we think. Hehehe...).

Flash back dikit tentang acara reuni. Jum’at, 25 September 2009 pembukaan pameran foto SMPN 6 tempoe doloe di Taman Budaya Kalsel (yang jujur aku belum lihat sama sekali karena selalu jadi CS di sekre), Sabtu pagi, 26 September 2009 gerak jalan santai PP SMPN 6 Dahlia (yang baru), dan Minggu, 27 September 2009 di Gedung Sultan Suriansyah (live on Banjar TV) yang ketiganya dibuka oleh Bapak Rudi Arifin yang juga alumni SMPN 6 Dahlia.

Reuni ini diprakarsai oleh sejumlah alumni angkatan 70an (kalau gak salah, lupa tepatnya alumni tahun berapa!!) dengan sasaran mengumpulkan alumni SMPN 6 Dahlia Banjarmasin tahun 1966 sampai 2006 (40 angkatan). Data panitia pada H – 1 reuni sih yang mendaftarkan diri untuk mengikuti reuni sekitar 2500 alumni. Tapi kami masih belum tahu berapa jumlah tepatnya yang datnag pada hari H karena datanya belum selesai direkap ulang (we need rest after be romusha :p).




Yach, walau kawan sekelasku gak semuanya datang, kawan seangkatanku yang datang juga gak sebanyak adik-adik alumni 2005, tapi senang euy!! Aku bertemu kawan-kawan yang udah lama..... banget gak bertemu. Ada yang + ndut, + kurus, + bungas, udah punya baby, udah mau merit, jadi eksmud, ........ Hepi juga coz bertemu kakak dan adik kelas yang ternyata masih mengenaliku (aku kan terkenal di sekolah, hohoho.....). Tapi tentu saja yang paling hepi tuh karena bisa bertemu dengan guru-guru yang telah mentrasfer ilmunya kepadaku. Bertemu Pa Darani (killer teacher but he’s my best biology’s teacher on SpenSix!), Bu Ambariah (wali kelasku kelas 1), Pa Usman (wali kelasku kelas 3), Pa Nurhadi (fav Physic’s teacher on SpenSix), Pa Etry (my fav Math’s teacher), Bu Syarifah Sidah (PAI’s teacher ), etc!!

But, Pa Yahya mana ya(He’s my fav Geography teacher on earth!!)?! Kenapa selama kegiatan kepanitian dan reuni gak kelihatan?! Kalau Bu Sri Wahyuni (my mom on Spensix) dan Mama Eny walau gak hadir tapi beliau masih jadi guru aktif di SMPN 6. Semoga Pa Yahya masih sehat wal’afiat. Amin.

Hmmm...... selesai reuni SMP, mau ada reuni SMA niy. Wah, asik euy reuni teruz...... ^_^

Cerita Lebaranku Tahun ini

Berhubung masih dalam suasana Idul Fitri, aku mau ucapin Minal Aidin wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Bathin. Selamat Idul Fitri 1430 H. Semoga kita semua kembali kepada kesucian. Amin. :)

Merayakan Idul Fitri dimana nih? Semoga Idul Fitrinya penuh hikmah dan warna (^_^).

H-1 Idul Fitri aku sekeluarga mudik ke Barabai, kampungnya ortu. Berangkatnya sih sore (coz sebelumnya ading sempat-sempatnya minta temenin beli baju ke distro dan DM),tapi seperti biasa, mampir dulu ke rumah nenek di Tambarangan, Tapin. Habis buka puasa di sana baru deh lanjut ke Barabai.

Jalan Trans Kalimantan malam itu terasa lenggang. Secara, malam lebaran udah banyak yang sampai di kampung halaman. Tapi, coba deh tengok ke dalam kota. Macetnya nauzubillah! Kalau di Tapin masih enak, ada by pass. Jadi, kalau mau ke Barabai gak perlu lewat dalam kota (Rantau). Sedangkan di Kandangan, mau gak mau pemudik harus melebur dengan masyarakat yang ingin bermalam hari raya di pusat kota. Terjebak macetlah kami di sana sekitar 1 jam! Sayangnya, bukannya malam itu kayak malam lebaran, bisa dengar atau lihat orang takbiran, malah kayak malam tahun baru. Soalnya, langit dihiasi dengan berbagai warna dari ledakan kembang api....

Malam itu sedikit miris. Soalnya, di saat merayakan malam kemenangan malah terjadi kebakaran. Waktu kejadian kami masih di Kandangan, baru keluar dari kemacetan. Kata petugas pom bensin kebakarannya di Bulau. Hmmm.... Gak jauh dari rumah tuh! Alhamdulillah, ternyata gak dekat-dekat amat (^.^v). Yang bikin sedih sih keesokan harinya (Idul Fitri hari pertama) kebakaran kembali terjadi di dua tempat. Salah satunya terjadi di seberang rumah acil di Banua Hanyar. Mana mereka masih ada hubungan kekerabatan dengan abah! Waktu kejadian kami tuh lagi di rumah nenek di Kayu Rabah. Trus adik sepupu SMS, bilang rumah di seberang rumah acil kebakaran. Kami pun bergegas kembali ke rumah acil. Ketika kami sampai, api sudah berhasil dipadamkan. 3 rumah terbakar. Rumah acil pun akhirnya jadi pengungsian. Semoga mereka diberi ketabahan. Insya Allah, Allah akan memberi rezeki yang lebih atas ketabahan dan kelapangan mereka. Amin.


Selasa siang (Idul Fitri hari ketiga) kami sekeluarga pulang ke Banjarmasin. BTnya, perjalanan pulang kami diwarnai dengan insiden matinya AC mobil secara mendadak. Buka kaca mobil, debu dan terancam masuk angin. Tapi, kalau ditutup alamat bakal jadi pais, pengap karena suhu udara Kalsel yang lagi gak bersahabat. Akhirnya, mau gak mau kaca mobil dibuka sedikit deh daripada seisi mobil menderita dehidrasi dan kegerahan. Sampai di daerah Kandanga, mama lihat orang jualan gitaan. Mupenk... Tapi MG! Harga jual gitaannya mahal banget!! 1 biji dihargai sepuluh ribu rupiah. Hmmm.... Berhubung udah lama banget pingin makan buah yang tergolong langka itu, dibeli juga deh itu buah (walau gak banyak!).


Cerita lebaran tahun ini yang paling seru adalah kabar tentang Padil, adik sepupuku, yang baru menikah. Terakhir ketemu dia masih pecicilan (sekarang juga masih sih!). Eh, pas lebaran ngumpul bukannya cuma mengenalkan pacar ke keluarga malah mengenalkan cewek yang sudah jadi istrinya! Sempat protes sih kenapa dia gak kasih kabar. Katanya sih gara-gara Hpnya hilang dia jadi kehilangan nomorku dan memang gak semua keluarga dikasih tahu waktu dia nikah. Pas ngumpul lebaran inilah keluarga yang lain diberi tahu sekalian kasih kabar soal resepsinya ntar.

Padil is getting maried?! Aku iri atau terkejut ya?! Soalnya, adik sepupuku ini baru berusia 18 tahun. Cowok pula! Aku, Ifit (adikku), dan Wiwi (kakak sepupuku) saja masih lajang. Tega-teganya dia melangkahi kakak-kakaknya yang cantik tapi jomblo ini (wkwkwk...). Well, adikku ini cakep sih (hitam manis) tapi bandel! Kami sampai heran kenapa Rini (istrinya) mau sama dia (^.^v). Yach, semoga saja dengan menikah dia bisa jadi cowok yang bertanggung jawab dan dewasa. Gak bandel lagi, gak urakan lagi, dan bisa agak gemukan (soalnya dia tuh kurus banget!!). Bisa jadi suami yang bertanggung jawab deh! Ka doakan pernikahan kalian tuntung pandang ruhui rahayu. Ka doakan kalian menjadi pasangan yang membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Amin.

Friday, September 4, 2009

Nafsu Ramadhan

Puasa merupakan masa dimana kita harus menahan hawa nafsu. Nafsu makan-minum, nafsu amarah, nafsu ngerjain orang, nafsu ngerumpiin orang, dan nafsu-nafsu lainnya. Hmmm, yang sering susah ditahan tuh nafsu makan-minum kali ya.... Soalnya, kalau puasa sering kepingin makan sesuatu yang kadang susah dicari atau udah lama banget gak dimakan. Mirip-mirip orang ngidam gitu deh!

Setelah hampir kayak orang ngidam karena mupenk makan pisang ijo, waktu ke pasar wadai (untuk kedua kalinya), eh ada stand yang jual makanan Makasar. Langsung deh inderaku menangkap adanya pisang ijo. Alhamdulillah, setelah sekian lama, makan pisang ijo lagi deh. Waktu dibeli sih penampakannya kayak pisang ijo lazimnya. Trus, biar agak rame, sesampainya di rumah aku tambahin aja low fat milk, kolang-kaling, dan cendol sagu-cendol beras. Mmm, yummy! Jadi deh pisang ijo selera gue (^.^v).


Besoknya, aku ke pasar wadai (lagi). Gak sendirian kayak yang kemarin-kemarin, tapi sama acil yang barusan datang dari Tambarangan. Ngajak dia ngabuburit gitu skalian cari martabak Arab (karena gak tau apa namanya yang benar, salah satu panganan favorit kalau Ramadhan) dan kurma buat berbuka. Eh, di salah satu stand ada yang jualan buah stroberi. Waah...., udah lama euy gak makan salah satu buah favoritku ini. Selain buat dimakan, bisa dibikin milk shake stroberi nih buat berbuka. Tanpa pikir panjang, aku pun beli satu kotak.


Pisang ijo sudah. Martabak Arab sudah. Milk shake stroberi sudah. Pingin apa lagi ya?! (^.^v)